TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG –Dua kelompok pemuda bersitegang dan nyaris membakar Kantor Polsek Pampangan.
Hal tersebut dipicu lambannya tindakan pihak kepolisian menangani kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh warga Desa Kandis Kecamatan Pangkalan Lampam kepada korban Sandra (20) warga Desa Air Rumbai Kecamatan Pangkalan Lampam.
Menurut informasi, Senin (22/9/2014) bentrok berawal dari salah seorang warga dari Desa Air Rumbai, Sandra bermain di Desa Kandis dan saat itulah, Sandra dikeroyok oleh pemuda Kandis hingga babak belur dan Sandra sempat melarikan diri dengan terjun bebas ke anak sungai.
Sehingga diselamatkan oleh warga. Tidak lama dari itu, Sandra pulang dan memberitahukan hal tersebut ke keluarganya dan pemuda Air Rumbai.
Mendengar cerita dari Sandra lalu, pemuda ramai-ramai mendatangi Desa Kandis dan berakhir di Polsek Pampangan yang mengakibatkan Mapolsek kacanya pecah, karena menjadi pelampiasan warga Air Rumbai.
“Korban sudah melapor ke Polsek saat kejadian, Minggu (21/9/2014) siang, tetapi korbanya belum juga ditangkap hingga, malamnya,” kata warga Air Rumbai sehingga kantor Polsek menjadi sasaran.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rachcmat SIk mengatakan, kejadian itu kesalah pahaman antara pemuda desa. Sehingga timbul suasana yang tidak diinginkan. Mengenai kantor Polsek Pampangan yang dibakar, itu tidak benar.
Memang warga yang datang ke Polsek itu, warga dari Desa Air Rumbai dan ada pemuda yang memacing emosi sehingga, warga melakukan pelemparan kaca di SPK. Dan Kantor Polsek Pampangan bukan dibakar.
“Kantor Polsek bukan dibakar, tetapi hanya di lempar kaca di bagian SPK,” kata AKBP Erwin Rachmat SIk yang memerintahkan personilnya, kasus perusakan Polsek harus diungkap.
Masih kata Kapolres, insiden ini sudah ditempuh dengan jalur musyawarah dan polisi sudah memanggil pihak kedua camat baik dari Camat Pangkalan Lampam dan Camat Pampangan.
Begitu juga, Kades Air Rumbai dan Kades Kandis, juga termasuk kelompok pemuda yang tergabung dalam insiden tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Kecamatan Pampangan untuk menjaga kondusivitas wilayahnya.
Apalagi keributan ini dipicu dari hal yang sepele sampai-sampai menimbulkan gesekan sesama pemuda dan kerabat lainnya.
“Saya harapkan kepada pemuda jangan cepat terpancing emosi sehingga terjadi perkelahian, kalau sudah terjadi seperti ini siapa yang dirugikan,” harap AKBP Erwin Rachmat.