TRIBUNNEWS.COM.SOPPENG,- Saat melaju dengan kecepatan tinggi ke lokasi kebakaran yang dilaporkan masyarakat Sabtu (27/9/2014) sekitar pukul 14.30 Wita satu unit mobil pemadam kebakaran menabrak pohon asam di jalan Salotungo, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata. Sopeng.
Dalam peristiwa itu satu petugas pemadam kebarakan, M Fahriadi (28), meninggal dunia di tempat kejadian dengan keadaan kepala dan perut hancur.
Ironisnya, perjalanan pemadam yang berujung maut itu dipicu oleh ulah penelepon gelap.
"Tidak adai kebakaran. Tega sekali itu orang yang menelepon. Dia tidak perhitungkan nyawa petugas kodong yang harus meluncur cepat kalau ada kebakaran," ujar kelurga Fahriadi, Zulkifli.
Menurutnya, penelepon abal-abal itu melaporkan ke kantor pemadam bahwa terjadi kebakaran di Lajoa, Soppeng. Mobil pemadam meluncur dengan kecepatan tinggi ke lokasi yang dilaporkan oknum tak bertanggung jawab itu.
Sumber lain mengatakan, memang ada kebakaran tapi hanya kebakaran di lahan kebun warga.
Saksi mata, Dewi Ramadhani, mengatakan, iring-iringan mobil pemadan melaju dengan kecepatan tinggi. Suaranya meraung-raung. Kendaraan lain minggir.
"Saat di tikungan, salah satu mobil pemadam menabrak pohon asam," ujar Dewi.
Menurutnya, mobil pemadan yang kecelakaan itu berada di tengah.
"Satu orang meninggal di tempat. Perut dan kepalanya hancur. Yang lain langsung di bawa ke rumah sakit," kata Dewi.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombespol Endi Sutendi, mengatakan, selain Fahriadi yang meninggal dunia di tempat kejadian, korban lain yang masih kritis adalah Suriadi alias Ode (sopir/40) dari Paowe, Kelurahan Salokaraja, Lalabata. Tulang rusuk Suriadi patah.
Kemudian Ririn ( 22), warga Labessi, Kelurahan Labessi Kecamatan Mattiro Wawo. Kaki kanan Ririn patah dan lutut kirinya robek. Korban lain, Arisal (24). Kaki kanan warga Lawo, Lalabata, ini patah.
Endi mengakatan, kronologis ini bermula saat mobil pemadam kebakaran dengan nomor polisi DD 9012 AW yang dikemudikan Suriadi melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat ke timur, tiba-tiba sopir tidak mampu menguasai kendaaraanya. "Dia langsung menabrak pohon asam di bahu jalan sebelah kiri," kata Endi.
Ketiga staf pemadan itu sempat dirawat di RSUD Ajappange Soppeng kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Andi Makkasau, Parepare.(san/dir/zis)