TRIBUNNEWS.COM, MURATARA - Di saat harga getah karet sedang jatuh, sebagian petani di Desa Sukamenang, Kecamatan Karangjaya, Musirawas Utara (Muratara), tak lantas hidup susah. Mereka menikmati kilau emas di lokasi bekas tambang PT Barisan Tropical Minnging. Seharian mendulang seorang warga bisa dapat Rp 5 juta.
Aktivitas pencarian mineral bernilai tinggi itu sudah setahun terakhir ini ditekuni warga. Mereka alih pekerjaan akibat harga getah karet tidak kunjung membaik. Modalnya alat perlengkapan tradisional seperti cangkul, sekop dan ayakan.
Satu di antara pendulang emas itu, Ikhwan, menggunakan teknologi mesin penggiling batu. Tabung-tabung besi, yang digerakkan berputar, digunakan untuk memecah batu dengan disiram air. Setelah bongkahan batu berubah seperti bubur di dalam ember, barulah dia mencari serpihan emas dan menentukan kadar menggunakan air raksa.