TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Aksi demo lanjutan masyarakat Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku, yang berlangsung di depan Kantor Polres SBT, berakhir dengan bentrok, Sabtu (4/10/2014).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, bentrokan antarwarga dengan polisi kembali pecah setelah warga memaksa masuk ke Kantor Polres untuk menemui Kapolres setempat. Kedatangan mereka untuk menuntut pertanggungjawaban Kapolres SBT atas penganiayaan yang menimpa salah seorang anggota polisi bernama Bripda RN oleh sejumlah seniornya.
Massa kecewa karena setelah beberapa jam berorasi, Kapolres SBT tidak juga mau menemui para demonstran. Karena kecewa, warga lalu memaksa masuk ke dalam kantor tersebut dan terjadilah bentrokan.
"Sampai siang ini, warga dengan polisi masih terlibat bentrokan, suara tembakan sampai saat ini masih terdengar," ujar salah satu sumber Kompas.com.
Hingga pukul 12.00 Wita, kondisi di Kota Bula sangat mencekam. Sejumlah jalan diblokade warga dengan ban bekas yang dibakar dan juga kayu.
Akibat bentrokan tersebut, sejumlah warga dikabarkan terluka parah karena terkena pukulan polisi.
"Ada sejumlah warga yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit akibat bentrokan itu," ujar sumber itu lagi.
Kapolres SBT, AKBP Yugonarko, belum merespons ketika dihubungi.