TRIBUNNEWS.COM, TEBINGTINGGI - Sapril bin Mawi (35), pelaku pembunuhan dua anak kandung karena kesal dengan istri yang menjadi seorang penyanyi (biduan--red) mengaku membunuh kedua putrinya dalam keadaan sadar.
"Sanggup netak (potong) sanggup memikul, saya siap dihukum karena perbuatan saya ini. Saya ini waras. Saya membunuhnya dalam keadaan sadar," ungkapnya saat tiba di Mapolres Empatlawang di hadapan petugas dan sejumlah awak media, Jumat (10/10/2014) malam.
Sapril mengakui, dia membunuh kedua putrinya itu, karena kesal mengetahui istrinya, Wini (30) kembali melakoni profesi lamanya menjadi seorang biduan yang berjoget dengan pria lain. Karena itu, ia tega membantai dua anak kandungnya Shinta (5) dan Sari (2), Jumat (10/10/2014) sekitar pukul 18.30 WIB.
Dengan sebilah golok, dia membacok tubuh kedua anaknya yang tak berdosa itu saat nenek korban sedang melaksanakan ibadah salat magrib di kediamannya, Desa Pajarmenang, Kecamatan Muarapinang, Kabupaten Empatlawang.
"Saya pulang dari Lahat melihat kebun dan mengambil petai. Saat pulang saya mengetahui istri saya kembali menjadi biduan. Karena itu saya panas, lalu muncullah niat membunuh anak saya, agar kami tidak ada lagi keturunan," ujarnya dengan logat bahasa daerah Lintang.
Diberitakan sebelumnya, karena kesal saat melihat istrinya yang menjadi seorang penyanyi (biduan), sedang berjoget dengan pria lain di panggung, Sapril (35) gelap mata. Dia lalu pulang ke rumah dan membantai dua putri kandungnya Shinta (5) dan Sari (2), Jumat (10/10/2014) sekitar pukul 18.30 WIB.
Peristiwa yang menggegerkan warga Kecamatan Muarapinang, Kabupaten Empatlawang Sumsel ini, menyebabkan Shinta dan Sari tewas mengenaskan dengan sejumlah luka di tubuhnya, di antaranya luka bacok di pipi, leher, dada, tangan dan anggota tubuh lainnya.
Peristiwa yang memilukan bagi nenek dan ibu korban ini berakhir dengan penyerahan diri pelaku ke Polsek Muarapinang Empatlawang.