News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bupati Kudus Gelar Festival Film Dokumenter

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto konferensi pers (Bupati Kudus Jawa Tengah posisi berdiri) tentang Festifal Film Dokumenter, di sebuah kafe di kawasan, Jakarta Selatan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Kudus Jawa Tengah punya cara unik memprmosikan potensi di wilayahnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus bekerjasama dengan para seniman mengadakan kegiatan festival film dokumenter tentang potensi di daerah ini.

Bupati Kudus Jawa Tengah Musthofa mengatakan, festival film dokumenter tersebut paling pas untuk sarana promosi dan publikasi. Dengan film dokumenter ini, diharapkan keunggulan yang ada di kabupaten Kudus bisa dieksplorasi.

"Kami ingin mengeksplorasi semua potensi yang ada di kabupaten Kudus melalui film ini. Kita semua di era digital di jaman ini. Melalui film dokumenter ini adalah menjadi salah satu upaya pemasaran kreatif untuk Indonesia," kata Musthofa, dalam konferensi pers di sebuah kafe, di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2014) siang.

Kriteria dalam festival dokumenter ini mencakup banyak aspek diantaranya aspek kehidupan warga Kudus, ekonomi, sosial, dan seni budaya serta tema lain yang berkaitan dengan Kudus.

Musthofa mengatakan semua akan tersaji dengan menarik dalam sebuah film kepariwisataan dengan bentuk film dokumenter. Film tersebut memperlihatkan aspek realistiknya dengan latar belakang dan subjek yang nyata.

"Tanpa adanya aktor dengan tema yang terfokus pada subjek tertentu, tentunya akan mampu memberikan pencerahan dengan persuasi akan wawasan tentang dunia yang kita tinggali, utamanya tentang potensi apa yang ada di Kudus," ujarnya.

Selain itu, dari bidang pertanian ada produk unggulan yang telah dikembangkan. Yaitu duku sumber dan jeruk pamelo. Bidang seni budaya Kudus memiliki cirikhas arsitektur rumah adat, adanya produk bordir dan batik khas Kudus. Terbukti, banyak wisatawan yang tertarik dengan semua yang dimiliki Kudus. Namun, akan lebih baik lagi apabila promosi wisata dan potensi warga Kudus tersebut didokumentasikan dalam sebuah alur cerita yang terdapat berbagai aspek di dalamnya.

Meski Kabupaten terkecil di Jawa Tengah, Kudus ternyata memiliki indsutri dan perdagangan yang banyak menyerap tenaga kerja. Dengan luas hanya 42,516 ha dan terbagi 9 kecamatan, masyarakat Kudus terkenal kuat dengan jiwa wirausahanya. Bahkan ada semboyan warisan dari Sunan Kudus, bahwa masyarakat Kudus memiliki semboyan gusjigang.

Gusjigang merupakan singkatan dari bagus, ngaji, dan dagang. Bagus berarti masyarakat Kudus memiliki kepribadian yang baik. Semanat ulet dalam belajar disimbolkan dengan ngaji, baik itu belajar agama maupun ilmu yang lain. Sedangkan dagang mengartikan bahwa masyarakat kudus memiliki kemampuan berdagang dan jiwa berwirausaha yang kuat.

"Itu merupakan modal kemandirian warga Kudus dalam meraih kesejahteraannya. Masih banyak potensi yang belum tergarap secara optimal merupakan tantangan tersendiri bagi semua pihak. Namun setidaknya usaha Pmkab dal pengembangan potensi yang ada telah menampakkan hasilnya. Di antaranya banyak potensi wisata di Kudus. Mulai dari wisata religi, alam, budaya, tradisi masyarakat, bahkan wisata kuliner," jelasnya.

Dia menuturkan, bahwa anggaran yang digunakan sepenuhnya berasal dari APBD. Ia bertekad dan berharap akan membantu para generasi kreatif yang akan lahir dari wilayahnya itu. Pun demikian sekaligus memperkenalkan Kudus di mata masyarakat Indonesia hingga kancah internasional melalui potensi segala aspek tadi.

"Anggaran yang kami laksanakan dari pemda adalah seluluruhnya dari APBD,"terangnya.

Adapun total hadiah yang akan diterima bagi pemenang sebesar 250 juta rupiah dan pemenang juga berhak mendapatkan trophi. Tak hanya itu, Musthofa juga menyatakan bahwa para pemenangnya juga akan dinobatkan sebagai duta Kudus.

"Total hadiah yang kami sediakan, sebesar 250 juta rupiah. "Muda-mudahan bermanfaat. Jangan melihat dari nominalnya tapi spirit kita menggali potensi. Mudaha-mudahan ini menjadi rujukan kepada daerah-daerah lain untuk melakukan ini," harapnya.

Dia pun mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kepada para sineas untuk bisa terlibat dalam pembuatan filem dokumenter itu. Dirinya menjami akan memberikan kemudahan saat pembuatan film dokumenter di kabupaten itu.

"Kami mengundang untuk bersama-sama, untuk membuat segala potensi yang ada di kab Kudus. Kudus untuk indonesia menuju dunia. Kami sungguh sangat berharap kami mengundang kepada selueuh para sineas film, untuk hadir memproduksi film dokumenter di Kudus ini," tuturnya.

Sementara juri film dokumenter sekaligus Filmaker dan Sutradara film layar lebar Bambang Henky menerangkan bahwa pendaftaran untuk pembuatan film sudah mulai dibuka terhitung sejak hari ini. Sementara batas pengumpulan materi paling lambat tanggal 30 November 2014 mendatang.

Adapun durasi film dokumenter yang diperlukan berkisar antara 10-30 menit. Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada siapa saja yang sudah membuat film dokumenter tentang Kudus yang diproduksi sejak tahun 2012-2014.

Sementara malam penganugerahan tanggal pada tanggal 5 Desember 2014.
"Durasi kita pastikan 10-30 menit. Jadi kami memberikan kesempatan, film yang dibuatkan itu bisa dari produksi tahun 2012 sampai 2014. Pendaftaran sudah muali di buka sejak hari ini, batas pengumpulan materi tanggal 30 November," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini