TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Olahraga lari kini mulai berkurang peminatnya. Banyak orang yang memilih bersepeda, drag race atau olahraga rekreasi lainnya.
Padahal olahraga ini berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Untuk membangkitkan kembali olahraga lari serta mencari bibit-bibit pelari nasional dan internasional, Harian Surya bersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga, Pemprov Jatim menggelar ajang Lari Massal Bareng Masyarakat 26 Oktober 2014 mendatang.
Ajang ini terbagi dua, yakni lari prestasi 10 km untuk TNI/Polri, pelajar dan umum. Serta lari gembira (rekreasi) yang bisa diikuti semua masyarakat.
Pakar Olahraga Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Edi Mintarto mengatakan, olahraga lari sangat efektif untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Olahraga ini bisa dilakukan dimanapun tanpa harus mengeluarkan uang.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi di ajang Lari Massal Bareng Masyarakat, Edi menyarankan untuk melakukan latihan terlebih dahulu.
Latihan minimal tiga kali dalam seminggu dengan waktu antara 30 hingga 45 menit.
"Kalau tanpa latihan langsung ikut, khawatirnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"kata Edi yang juga Ketua Pengurus Propinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Jatim.
Selain itu, juga harus diperhatikan sepatu yang akan dipakai.
"Jangan memakai sepatu baru karena jarak yang akan ditempuh sampai 10 km. Khawatirnya lecet,"sarannya.
Selain itu sol sepatunya juga harus dipilih yang memiliki karet lunak.
"Jangan memakai sepatu futsal karena bagian bawahnya keras. Sebaiknya pakai sepatu jogging saja,"imbuhnya.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kaos. Edi menyarankan untuk tidak memakai kaos yang sulit menyerap keringat atau berbahan plastik.
Hal itu akan membuat tidak nyaman saat berlari.