News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Super Indonesia

Inilah Empat Poin Protes Tuntutan Arema Cronus Pada Komdis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERSITEGANG - Thierry Gathuessy, bek Arema Cronus dengan Bio Paulin, bek Persipura terlibat aksi tanduk dalam babak delapan besar Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (12/10/2014). Pada akhir babak pertama Arema Cronus Persipura dengan skor 1-0. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Arema Cronus resmi melayangkan surat protes ke Komisi Disipling PSSI, terkait penyelenggaraan pertandingan antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Arema, di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (21/10).

Dalam pertandingan tersebut, Arema menilai timnya dirugikan atas perlakuan dari tuan rumah.
MALANG

Dalam surat protes Arema Cronus bernomor, 013/SEKR-ARM/X/2014, pada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, manajemen Arema menekankan empat poin.

Protes tersebut utamanya pada insiden yang terjadi di menit  83 detik 57.

Bahkan saat itu, pertandingan sempat dihentikan sekitar lima menit.

Berikut empat poin yang disampaikan oleh manajemen Arema Cronus terkait insiden tersebut. :

1. Ketidaksigapan Panpel dalam memberikan kenyamanan kepada tim tamu, terbukti terjadi aksi masuknya oknum petugas Panpel dan Official tim tuan rumah masuk kedalam lapangan, dan melakukan perilaku buruk dengan sengaja menganiaya, memukul dan mencekik Kiper Arema Cronus, Kurnia Meiga, perilaku tersebut terekam dalam video siaran langsung yang dilihat ribuan penonton dan pemirsa di televisi.

 
Perilaku itu sangat membahayakan bagi jiwa dan mengancam nyawa pemain dan atlit, sebab terjadi diatas menit 83, dimana pemain yang bersangkutan sangat membutuhkan asupan oksigen yang banyak.

Perilaku buruk itu juga memicu dan memprovokasi rasa kebencian.

2. Sikap Wasit dan Pengawas Pertandingan yang tidak mengambil sikap untuk tidak melanjutkan pertandingan, karena kericuhan terjadi diatas menit 80, dan dampak dari berlanjutnya pertandingan tersebut, memicu provokasi bagi penonton tim tuan rumah melakukan perilaku buruk di lapangan yang menyebabkan tertekannya tim tamu. Kondisi ini sangat mencederai sportifitas dan fairplay dalam sepakbola.

3. Menyayangkan sikap Panpel yang tidak melakukan edukasi dan sosialisasi kepada penonton agar tidak melakukan tindakan dan perilaku negatif dalam lapangan.

Sebab, terbukti telah melakukan pelemparan dengan menggunakan botol dan barang apapun ke bench tim tamu, lapangan, dan pemain tim tamu, padahal pemain dan official tim tamu sudah menunjukkan sikap menjunjung tinggi sportifitas.

4. Mengecam keras sikap Wasit yang tidak tegas dalam mengambil keputusan, khususnya dalam memberikan peringatan kartu kuning semenjak menit awal pertandingan.

Akibat ketidaktegasan Wasit, memicu sikap pemain yang menjurus ke perilaku kasar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini