News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penutupan Dolly

eDolly Lebih Sreg Pakai Hotel Rujukan dan Dikawal Anjelo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja seks kembali menjajakan dirinya di Gang Dolly, Surabaya, Kamis (19/6/2014) malam, sehari pasca deklarasi penutupan lokalisasi tersebut, Rabu (18/6/2014).

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Vivi yang tinggal di sekitar Dolly ini mengaku punya sejumlah hotel langganan.   

Di hotel itu pula biasanya para makelar menyarankan calon pelanggan.

Bahkan, makelar biasa langsung memasukkan tarif hotel itu include dalam satu tarif kencan.

Vivi dan umumnya PSK mengaku lebih nyaman dengan pola hotel rujukan. Biasanya, begitu ada pelanggan, utusan makelar akan menjemput.

“Anjelo itu kebagian  Rp 100.000 untuk sekali antar,”

Anjelo itu menjadi sebutan populer orang yang bertugas antarjemput. Kata Anjelo itu sendiri merupakan akronim antar jemput lonte (Anjelo).

Tugas mereka bukan sekadar antarjemput, melainkan juga mengawal.

Mereka yang berjaga di seputar kawasan, termasuk mengawasi jika sewaktu-waktu ada razia petugas.  

“Lebih menguntungkan begini, daripada yang dulu (waktu Dolly masih beroperasi),” katanya.

Dibanding dengan praktik di Dolly dulu, sekarang ini memang jauh lebih sepi.

Tapi untuk pendapatan, Vivi mengaku lebih senang. Dari sekali melayani, ia masih bisa mengantongi sekitar Rp 250 bersih.

Sementara saat Dolly beroperasi, biasanya sekali kencan tarif atas hanya Rp 75.000, sebelum dipotong makelar dan pemilik wisma.

Jika dapat satu tamu saja, hasilnya nyaris sama dengan mangkal semalam di wisma. (day/idl)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini