TRIBUNNEWS.COM.POSO, —Berdasarkan informasi masyarakat dan analisis intelijen, Kepolisian di Poso menduga kedua jenazah itu adalah anggota dari kelompok teroris yang sebelumnya sempat lolos setelah terlibat kontak tembak dengan 4 regu Brimob pada 30 Oktober 2014 lalu.
Sekitar seratus personel Polisi dari unsur Brimob serta Sabhara dan Identifikasi Forensik Polres Poso pada Selasa sore (4/11/2014) dikerahkan ke desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan menyusul laporan warga yang mengaku menemukan 2 jenazah di gunung Impo sekitar 5 jam jalan kaki dari desa tersebut.
Petugas Kepolisian yang turut membawa serta 2 ekor anjing pelacak dari Unit Satwa Polda Sulawesi Tengah kemudian bergerak dengan berjalan kaki menuju ke lokasi yang dilaporkan warga itu.
Kapolres Poso AKBP Susnadi kepada VOA di desa Padalembara pada Selasa malam mengungkapkan berdasarkan laporan warga dan analisis intelijen, ada kemungkinan bila kedua jenazah itu adalah anggota kelompok teroris yang berhasil melarikan diri setelah sebelumnya terlibat kontak tembak dengan 4 regu Brimob di dusun Impo desa Padalembara pada 30 Oktober 2014. saat itu 4 regu Brimob di kirim untuk kegiatan patroli menindak lanjuti laporan warga mengenai keberadaan sekelompok orang bersenjata yang merampas bahan makanan warga yang berada di kebun kebun Kakao sekitar gunung Impo.
"Jadi informasi masyarakat dan analisa intelijen, kemungkinan besar adalah terduga teroris yang kemarin kontak tembak aparat Kepolisian. Belum kita belum berani memastikan siapa dia karena memang harus dilakukan identifikasi baru kita mengetahui nanti siapa mayat tersebut," jelas Susnadi.
AKBP Susnadi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan identitas dari kedua jenazah tersebut,ataupun mengaitkannya dengan kemungkinan kedua jenazah itu merupakan target penting Polisi dalam upaya mencari dan menangkap kelompok kelompok teroris pimpinan Santoso ataupun Daeng Koro.
"Mudah-mudah saja, tapi kita belum tahu siapa ini yang tewas di atas ini, jadi identitasnya pun belum kita tahu jadi nanti hasil tim identifikasi baru kita tahu siapa dia," tambahnya.
Faktor jarak dan kondisi hari yang sudah malam membuat petugas yang dikirim terpaksa bertahan di gunung dan baru dapat membawa turun kedua jenazah itu ke desa Padalembara pada Rabu pagi 5 November 2014 untuk selanjutnya diberangkatkan dengan ambulance Polisi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Palu.(VOA ) (baca juga : Kepolisian Sulit Tumpas Teroris Poso di Pegunungan)