Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Tingginya nilai ekonomi pada tanaman bambu, menarik perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Bahkan, Pemkab Sleman menargetkan penanaman bambu hingga 500 hektare.
Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman, Rofiq Andriyanto mengatakan target penanaman bambu tersebut dilakukan untuk memperkuat industri bambu.
Industri yang memanfaatkan tanaman berongga itu dinilai sebagai peluang dan penggerak ekonomi baru bagi masyarakat.
“Untuk memenuhi kebutuhan dari industri dari bahan baku bambu maka, tahun ini akan melakukan penanaman bambu seluas 50 hektare,” paparnya kepada wartawan, Rabu (5/11/2014).
Sementara untuk jangka panjang akan dilakukan penanaman bambu seluas 500 hektare selama lima tahun sebagai penguatan sektor industri.
Menurutnya, selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, bambu memiliki fungsi penting sebagai pelestari lingkungan dan ekosistem.
“Bambu merupakan penyerap karbon yang baik, selain itu, penanamannya juga mudah karena mudah tumbuh dimana saja. Yang masih menjadi kendala adalah pemahaman masyarakat terhadap manfaat tanaman bambu,” ungkapnya.
Terdapat tiga wilayah di Sleman yang menjadi sentra penanaman bambu yaitu, Turi, Prambanan, dan Pakem.
Sedangkan untuk sentra industri terdapat di empat kecamatan yaitu, Moyudan, Mlati, Sayegan, dan Minggir. (tribunjogja.com)