News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Retakan Candi Prambanan Pada Bagian yang Tekan Kena Semen

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISELIMUTI ABU- Candi Prambanan di Klaten masih diselimuti abu vulkanik erupsi Gunung Kelud. Pembersihan abu di candi Hindu ini butuh waktu sekitar 2 bulan.

Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kasi Pelindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, mengatakan parahnya kerusakan di Candi Prambanan terjadi lantaran adanya penggunaan semen konkrit pada saat pemugaran pertama yang dilakukan oleh pemerintah Kerajaan Belanda pada 1930.

Lapisan perekat tersebut sangat kuat untuk menahan sususan batu, namun imbasnya batuan candi justru tidak kuat menahan goncangan gempa 5,9 skala Richter. Total anggaran yang digunakan adalah Rp 1,7 miliar yang diambilkan dari APBN.

“Retakan yang ditemukan justru terjadi pada batuan candi yang tidak terkena perekat. Untuk itu, pada penguatan kembali bangunan candi, para ahli menggunakan campuran ziolit sebagai perekat ulang. Bahan perekat ini tidak sekuat semen konkrit namun tetap aman untuk menjaga konstruksi candi.Dengan bahan ini pula, jika terjadi gempa dan mengakibatkan goncangan pada candi maka retakannya sudah dapat dipetakan yakni di titik yang sama, sehingga mudah perbaikannya,” jelasnya di sela acara pembukaan kembali Candi Siwa, Rabu (5/11/2014)

Dalam kesempatan tersebut, hadir Dirjen Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Kacung Marijan dan secara simbolik membuka kembali Candi Siwa. (tribunjogja.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini