TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Masyarakat diharapkan berhati-hati dengan pemakaian obat herbal yang marak di pasaran.
Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BBPOM Kota Yogyakarta, Dyah Sulistiorini, mengingatkan pentingnya sertifikat CPOTB tersebut.
"Dengan memiliki sertifikat CPOTB, kami berharap mutu, sanitasi dan higiene obat yang diproduksi benar-benar terjaga, dengan menerapkan standar-standar yang ditetapkan," ujar Dyah kepada Tribun Jogja, di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) CPOTB, di Aula BBPOM, Rabu (12/11/2014).
Dyah berharap industri jamu atau UMKM yang memproduksi obat-obat herbal meningkatkan promosi dan memperhatikan mutu produknya. Tujuannya, agar bisa bersaing dengan obat-obatan tradisional asing.
Terkait mutu produk, Dyah mengingatkan para pembuat jamu dan obat tradisional agar memperhatikan kebersihan produk mereka.
Jangan sampai produk obat yang diproduksi kotor, karena pekerja tidak memakai masker, atau tidak menggunakan sarung tangan.
"Kalau dilihat secara kasat mata, jamu itu memang bersih, namun ternyata tidak terbebas dari mikroskopik," ujarnya.
Selama ini, lanjut Dyah, BBPOM tidak pernah mempersulit perusahaan yang mengajukan permohonan izin untuk mendapatkan sertifikat CPOTB, karena BBPOM menetapkan persyaratan minimal.
Ada persepsi pada sebagian masyarakat bahwa mengurus CPOTB mahal, sehingga perusahaan enggan. Padahal anggapan itu tidaklah benar.
Dyah mengimbau kepada perusahaan yang sudah mengantongi izin CPOTB agar benar-benar mematuhi prosedur dalam produksi mereka, sesuai standar BBPOM.
"Saya minta jangan sampai saat audit saja prosedur diikuti, namun setelah inspeksi tidak diperhatikan lagi," tuturnya menegaskan.
Di tempat sama, Kepala BBPOM Kota Yogyakarta, Abdul Rahim, menambahlan, penggunaan obat tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan.
Bahkan kini sedang digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.
Selain itu, kecenderungan kuat untuk menggunakan pengobatan dengan bahan alam juga karena cara-cara pengobatan ini menerapkan konsep back to nature, atau kembali ke alam, yang diyakini punya efek samping lebih kecil dibandingkan obat-obat modern.
"Saya harap obat tradisional bisa memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan mutu. Dan tiap industri wajib mengantongi CPOTB," ujarnya mengingatkan.
Mengingat pentingnya penerapan CPOTB bagi industri obat tradisional, pemerintah pun terus memfasilitasi dengan program Bimtek CPOTB, yang nantinya akan digelar oleh BBPOM setiap tahun.
"Semoga makin banyak industri jamu yang memiliki kesadaran untuk mengantongi izin CPOTB tersebut," katanya berharap.