TRIBUNNEWS.COM.PANGKALPINANG,-- Wakapolres Pangkalpinang, Kompol Leonardo Simatupang melakukan pengecekan terhadap ratusan senjata api (senpi) anggotanya di halaman kantor Polresta Pangkalpinang, Kamis (13/11/2015) pagi.
Dalam pemeriksaan berkala itu, sekitar 60 Senjata Api (senpi) jenis S &W revolver diperiksa. Pemeriksaan senpi dihadiri sejumlah perwira di jajaran Polres Pangkalpinang. Puluhan personil pemegang senpi berkumpul di halaman Polres.
Leonardo mengatakan, pemeriksaan senjata dilakukan secara rutin dan berkala. Baik pemeriksaan fisik maupun jangka waktu izin pemegang senpi.
"Pemeriksaan senjata dilakukan secara rutin dan berkala. Baik secara fisik maupun jangka waktu izin pemegang senpi. Jika izinnya sudah habis maka izinnya harus diperpanjang," kata Leonardo, Kamis (13/11).
Leonardo menambahkan kegiatan ini merupakan atensi dari Kapolda Babel Brigjen Pol Gatot Subiyaktoro mengingat situasi keamanan di kota besar yang kurang kondusif. Selain itu, Kapolda khawatir senjata anggota sering disalahgunakan.
Menurut Leo, anggota yang diberi kewenangan memegang senpi merupakan anggota pilihan. Mengingat resiko dan rintangan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugasnya. Anggota pemegang senpi telah dinyatakan lulus tes psikologi. Baik secara kejiwaan maupun emosional anggota.
"Mereka orang-orang pilihan. Dalam arti dalam proses penyelidikan yang mereka lakukan tergolong berisiko. Untuk itu baiasanya anggita dibekali senjata.
Sebelumnya mereka telah dinyatakan lulus tes psikologi. Baik secara kejiwaan maupun emosional anggota," katanya.
Pada kesempatan itu, Leo menegaskan agar senjata api tidak diletakkan sembarangan. Hal ini dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. elain itu, penggunaan senjata harus melihat situasi dan kondisi dilapangan. Snjata baru digunakan dalam keadaan mendesak.
"Senjata harus dijaga dengan baik. Jangan diletakkan sembarangan. Karena ini bisa berakibat fatal. Penggunaan senjata harus melihat situasi. Senjata baru digunakan jika situasi mendesak," tegasnya. (l3)