TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Kota Santri Jombang diusulkan menjadi tuan rumah gelar Muktamar NU, Juni 2015 mendatang.
Wagub Jatim yang juga salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapan, usulan resmi sudah disampaikan PWNU Jatim ke PBNU Jakarta.
“Jombang menjadi tuan rumah Muktamar NU tahun depan, apakah Anda semua siap?” tanya Gus Ipul saat memberikan sambutan dalam acara pentas Seribu Rebana memperingati dua tahun Jalan Gus Dur dan anugerah pahlawan nasional KH A Wahab Chasbullah di Jalan Gus Dur, Sabtu (15/11/2014) malam.
Pertanyaan itu langsung dijawab sanggup ribuan jamaah yang memadati Jalan Gus Dur.
Bupati Nyono Suharli dan Wabup Mundjidah Wahab yang juga hadir terlihat antusias mendengarnya.
Gus Ipul menuturkan, PWNU Jatim sudah menyampaikan usulan resmi ke PBNU agar Muktamar NU digelar di Jatim. Dan oleh PWNU Jatim, lokasinya akan ditaruh Jombang.
“Sebagai wakil gubernur maupun sebagai salah satu ketua PBNU saya sangat mendukung (usulan tersebut). Sudah saatnya NU kita kembalikan ke Jombang. Sebab banyak tokoh NU berasal dari Jombang dan dimakamkan juga di Jombang ini,” tuturnya.
Di antara tokoh itu, KH Hasyim Asy’ari di Tebuireng, KH Bisri Syansuri di Denanyar dan KH Wahab Chasbullah di Tambakberas.
Ketiganya merupakan pendiri NU. Gus Ipul berharap, nantinya warga Jombang menjadi tuan rumah yang baik bagi para peserta muktamar.
“Karena nanti ada lima ribu peserta muktamar yang tinggal di sini, selama tujuh hari tujuh malam. Semua pejabat, mulai presiden, menteri, para kepala daerah pasti akan datang ke sini. Jadi sejak sekarang sudah harus dipersiapkan,” tuturnya.
Gus Ipul menambahkan, empat pondok besar di Jombang, yakni Ponpes Tebuireng, Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas dan Ponpes Darul Ulum Rejoso sudah meneken pernyataan siap mendukung dan turut menjadi tuan rumah Muktamar NU.
Karena rencananya, banyak agenda Muktamar yang digelar di empat pesantren besar tersebut.
“Semua peserta Muktamar nanti juga akan kita ajak berkunjung makam-makam pendiri NU di Jombang. Jadi ini sekaligus promosi bagi wisata religi,” tuturnya.
Bupati Nyono Suharli mengaku mendukung penuh hal itu.