News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Ekslusif Jawa Timur

Asuransi Unik, Pasang Syarat Jarak Hole Untuk Kurangi Resiko Rugi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

David Moyes

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ada puluhan perusahaan asuransi di Tanah Air.  

Umumnya  mereka berebut pelanggan jenis asuransi yang sudah menjadi mainstream besar, mulai asuransi jiwa, perlindungan kesehatan, perlindungan kerusakan dan kehilangan kendaran, kebakaran rumah, dan lain-lain.

Hanya sedikit  perusahaan yang  punya tawaran di luar mainstream. Produk-produk asuransi unik inipun hanya menyasar pangsa yang sangat khusus.

Tapi, mereka berhasil  membuktikan bahwa produknya mampu eksis, bahkan terus berkembang. Bagi pihak asuransi, produk ini bisa dibilang sangat berani.

Jika semua peserta gagal melakukan pukul hole in one, keuntungan yang mereka dapat, sudah jelas tiga persen dari total nilai hadiah yang disediakan.

Tapi, jika ada peserta yang berhasil melakukan hole in one, mereka harus menguras isi brankas untuk menomboki.

Rudy Bachtiar, pemimpin cabang PT Tugu Kresna Pratama, perusahaan asuransi umum yang menjual produk asuransi Hole in One, mengakui adanya risiko besar itu.

Tetapi, Rudy menolak kalau hal ini disamakan dengan berjudi. Ia menyebut, perusahaan sudah menghitung risiko itu dengan sangat cermat.

“Ada kajian statistik yang cukup detail,” katanya.

Berdasarkan data statistik, tingkat keberhasilan pukulan hole ine one sangat kecil.

Mereka berkesimpulan, keberhasilan hole in one umumnya karena faktor keberuntungan (luck). Faktor keahlian bukanlah jaminan.

Jangankan pegolf  amatir, pegolf kelas dunia sekalipun tidak gampang melakukan pukulan itu.

Jadi, peluang berhasil memasukkan uang premi dalam kas masih jauh lebih besar daripada peluang harus nomboki.

Meski jarang, risiko nomboki karena ada peserta yang berhasil hole in one, pernah juga dirasakan.

”Minggu lalu saja saya membayar klaim karena ada yang sukses  hole in one di  turnamen di Surabaya. Hadiahnya Honda Jazz senilai 187 juta on the road,” sebut Rudy yang juga mantan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jawa Timur itu.

Untuk meringankan beban kebobolan itu, kata Rudy, biasanya perusahaan-perusahaan itu membentuk konsorsium untuk menangani turnamen bersama-sama.  

“Jadi, pembayaran klaim akan ditanggung secara patungan,” tegas Rudy.

Bersama Rudy, ada enam panel perusahaan asuransi yang bergabung membentuk konsorsium.

Satu lagi, cara yang dilakukan untuk meminimalkan risiko, kata Rudy adalah memasang syarat jarak hole.

”Jarak minimal adalah 100. Kalau kurang dari seratus meter, perusahaan asuransi tidak mau,” kata pria yang juga Ketua Komite Tetap Lembaga Keuangan Non Bank dan Asuransi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu. (idl/ben/day)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini