TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - PDAM Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur meminta kontraktor pelaksana pembangunan drainase di Jalan Yos Sudarso Sangatta untuk lebih berhati-hati. Pasalnya hampir setiap hari terjadi kebocoran pipa akibat penggalian jalur drainase.
"Kalau pipa bocor, tentu PDAM mengalami kerugian. Sudah pipanya bocor, kami yang menambal, air terbuang, distribusi juga terganggu. Air terbuang saja kami sudah rugi," kata Kabag Produksi dan Perawatan Teknik PDAM Kutim, Suparjan, Rabu (26/11/2014).
Ketika di lapangan terjadi kebocoran akibat penggalian jalur drainase, pihak PDAM berharap kontraktor cepat berkoordinasi.
"Beberapa kali, setelah kebocorannya besar, baru dilaporkan. Seharusnya lebih cepat," katanya.
Untuk pembiayaan penambalan kebocoran, Suparjan mengatakan ada mekanisme klaim.
"Akan diklaim ke kontraktor. Karena dalam kontrak mereka ada biaya rekondisi utilitas yang terganggu. Mereka juga kerap menyediakan alat bila kami kehabisan alat penyambung pipa," katanya.
Distribusi air ke pelanggan pun terpengaruh akibat kebocoran ini.
"Kami berharap pelanggan bisa bersabar atas kondisi ini. Pembangunan drainse juga penting untuk masyarakat, meskipun kerap menimbulkan kebocoran pipa yang mengganggu distribusi air bersih," katanya.