TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Mendekati perhelatan PON Remaja I 2014 pada 9-15 Desember nanti, KONI Jatim mulai cemas dengan kondisi para atlet Jatim.
Tampilnya beberapa atlet andalan di kejuaraan nasional dan internasional, sehingga berpengaruh pada stamina.
Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djuraid menjelaskan, para atlet muda andalan Jatim di PON Remaja, malahan ada di Pelatnas dan juga persiapan menuju Asian School Games 2014 di Manila.
Dia lalu mencontohkan di cabang olahraga (cabor) atletik, ada atletnya yakni Adinda Larasati yang tampil di Asian School Games. Padahal, atletik ditargetkan 10 medali emas.
"Kami sudah telpon dan panggil orang tuanya. Mereka malah tetap memaksa anaknya tampil di Asian School Games (ASG). Katanya, kalau dilarang malah sakit," urainya kepada wartawan, Kamis (27/11).
Adapun pelari berusia 16 tahun itu memang jadi andalan Jatim di nomor 100 meter, Selain Adinda, ada juga beberapa pelari lainnya yang turut ke Manila, bukan bersiap menghadapi PON Remaja.
Pihaknya mengkhawatirkan recovery fisik setelah kejuaraan ASG, sebab ajang itu akan berakhir pada tanggal 6 Desember mendatang.
Jadi, praktis hanya 2 hari saja beristirahat sebelum PON Remaja resmi dimulai 9 Desember nanti.
"Kami juga memikirkan tentang kemungkinan fisik menurun, atau jet lag, dan juga penurunan fisik lainnya karena perjalanan, dan itu membuat kami cemas dan khawatir," tuturnya.
Untuk mengantisipasi itu, KONI Jatim telah berkonsultasi dengan pelatih dari Australia Barat yang kini menjadi partner Jatim di bidang olahraga.
Dengan waktu dua hari, pelatih dari Australia Barat bisa menjamin agar fisik atletnya bisa kembali normal.
"Dua hari saja bisa cukup untuk mengembalikan fisik, jika penurunannya tak siknifikan. Namun untuk mengantisipasi penyelamatan medali, kini atlet yang berpotensi perak akan di push untuk bisa meraih emas," paparnya.(Sda)