TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Motif penikaman yang menyebabkan kematian Andre Rakian, Kamis (27/11/2014) sekitar pukul 02.00 Wita, hingga kini belum diketahui. Bahkan, pembunuh korban masih berkeliaran, belum bisa diungkap oleh penyidik Polresta Manado.
Ibunda korban, Lily Morong berharap polisi secepatnya menemukan tersangka yang menikam anaknya hingga meninggal.
"Semoga polisi bisa secepatnya menemukan dan menghukum pelaku sesuai ketentuan. Dan saya berharap dihukum seberat-beratnya," ujar Lily.
Andre yang menjadi korban pembunuhan di depan Hotel Aston ini, rencananya akan dikuburkan, Sabtu (29/11/2014).
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto melalui Kasat Reskrim AKP Dewa Made Palguna mengatakan, kasus pembunuhan yang terjadi di depan Hotel Aston motifnya masih didalami.
"Motifnya masih didalami dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi di lokasi kejadian," ujar Palguna kepada Tribun Manado (Tribunnews.com Network), Jumat (28/11/2014).
"Kami terhalang, karena para waria yang menjadi saksi takut untuk memberikan kesaksian," ujar Palguna. Meski begitu, dia memastikan penyidik akan terus mencari bukti baru untuk mengungkap identitas pelaku.
"Anggota kami sudah turun di lapangan. Jadi kasus ini secepatnya akan terungkap dan pelaku bisa ditangkap," ujarnya.
Kapolres Manado memastikan pihaknya akan melakukan patroli dan menangkap oknum-oknum yang sering membawa senjata tajam. Patroli dilakukan untuk mengurangi keresahan warga yang belakangan terancam dengan kondisi saat ini.
Polresta Manado juga memastikan menindaklanjuti penegasan Kapolda Sulut, Brigjen Pol Jimmy Palmer Sinaga agar menindak tegas pelaku sajam. Tujuannya memberikan efek jera dan pelajaran berharga kepada masyarakat yang suka membawa senjata tajam.
"Operasi setiap hari kami lakukan dan terus berkelanjutan, bukan hanya operasi pekat saja, terutama daerah rawan kriminalitas," ujar Kapolresta Manado, Kombes Pol Sunarto, saat dihubungi Tribun Manado, Jumat (28/11/2014).
Operasi dilakukan setiap hari, pagi hingga malam dengan sasaran pemabuk, penjual miras dan pembawa sajam.
"Operasi ini bertujuan meminimalisir tindak kriminal yang akhir-akhir ini meningkat tajam di kota Manado. Kami tidak akan kompromi, siapa yang melanggar akan kami proses hukum," tegasnya.
Frans P, warga Mapanget pun mengeluhkan keamanan dan kenyamanan di Kota Manado semakin tak terkendali. Buktinya, hampir setiap hari terjadi kasus penganiayaan dan pembunuhan serta kriminalitas lainnya.
"Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) buat polisi. Saya dengar pembunuhan yang terjadi di depan Hotel Aston, tersangkanya belum ditemukan. Begitu juga pembunuhan di Patung Toar dan Lumimuut, tersangkanya hingga saat ini tak kunjung ditemukan," ujar pensiunan perbankan itu.(fer)