Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Tangkapan ikan nelayan Tegal turun drastis. Selain sulit melaut karena naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, faktor iklim juga turut mempengaruhi. Saat ini sedang angin berhembus kencang di musim barat.
Penurunan produksi tangkapan ikan nelayan one day one fishing di wilayah perairan Kota Tegal terlihat dari jumlah ikan yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Tegalsari, Kota Tegal. Jika normalnya 3-4 ton per hari, kini rata-rata 1 ton per hari.
"Akibat angin musim barat di laut berhembus sangat kencang, hasil tangkapan ikan menurun. Hanya beberapa kapal jenis cantrang saja yang berangkat melaut," ujar Kepala TPI Tegalsari, Herry Rahmardikdo, Sabtu (6/12/2014).
Sementara nelayan yang menggunakan kapal tradisional atau kapal kecil, hampir 50 persen memilih tidak melaut. Dari 200 kapal cantrang dan kapal kecil yang mangkal di pelabuhan Tegalsari, hanya separuh saja yang masih tetap melaut.
Selebihnya mereka memilih parkir di pantai, lantaran biaya operasional untuk membeli solar tinggi. Bahkan, stok makanan para anak buak kapal, dan es batu sebagai pengawet ikan semakin mahal harganya.
Ia menambahkan, kondisi angin musim barat yang kencang membuat nelayan kapal kecil tak akan berani melaut. Jika memaksa melaut, dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan nelayan.