Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Sutarto berdoa tidak lazimnya kebanyakan orang. Pria yang memiliki tiga cucu ini memilih berdoa dengan menguburkan diri selama lima hari.
Boleh dipercaya atau tidak, menguburkan diri atau biasa disebut topo pendem, dilakukan warga Kebaksari itu di pekarangan rumahnya di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
"Tujuan saya tidak mencari ilmu, tapi hanya ingin berdoa supaya anak cucu saua dapat hidup bahagia dan sejahtera," ungkap Sutarto, Rabu (10/12/2014). Ia menggali kuburannya untuk topo pendem sedalam dua meter.
Kuburan tempatnya bersemedi dilapisi papan 1,5 meter. Setengah meter bagian atas ditimbun tanah. Dalam kuburan 125 centimeter. Agar tetap ada udara, di pinggir liang diberi plafon yang berguna untuk suplai minum dan telur.
Aksi topo pendem dia lakukan sejak Kamis (4/12/2014) malam usai salat Magrib atau pada malam Jumat Pon, dan menyudahi pertapaannya pada Selasa (9/12/2014) malam.
"Sebenarnya saya ingin delapan hari delapan malam, tapi karena anak saya sama tetangga saya ingin supaya saya keluar pada hari kelima takutnya saya lemas di dalam," paparnya.
Pada saat pertapaannya, Sunarto mengaku sempat digoda beberapa mahluk halus seperti banaspati (bola api) hingga tengkorak berjalan. Ia juga sempat didatangi juga oleh Sunan Lawu yang berpakaian serba putih.