TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Bagi setiap perempuan, memasak adalah sebuah keterampilan yang harus dimiliki karena sehebat atau setinggi apapun profesinya, dia tetap seorang perempuan.
Dia harus bisa memasak buat suami, anak-anak dan keluarganya. Jika tidak, peran yang dimiliki perempuan kuranglah lengkap dan kurang sempurna.
Soal urusan masak memasak inilah yang selalu disampaikan Marisi Rose Evelita Damanix istri Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga dalam setiap kesempatan bertemu dengan siapa saja.
Termasuk saat berkunjung ke Periskasel (Persatuan Istri Karyawan Telkomsel) Area Jawa Bali, di GraPARI Graha Pena Surabaya, Selasa(16/12/2014) kemarin.
Di hadapan sekitar 50 orang para istri karyawan Telkomsel, Lita demikian panggilan akrabnya bak seorang chef terkenal. Ia begitu piawai dalam mengolah makanan dan meracik bumbu ayam kremes bersama Executive Vice President YettyKusumawati.
Dan dalam kesempatan itu, ia juga membagikan tips jitu cara memasak yang enak.
Sontak, ibu-ibu Periskasel yang mengikuti kegiatan Cooking Class ala Chef Lita ini terlihat kagum dengan kepiawaiannya dalam memasak.
Tidak disangka istri pejabat nomor satu di Telkomsel, ternyata handal dalam hal masak memasak dan mengurusi dapur keluarga.
Keterampilan memasak yang dimiliki Lita ini memang tidak lepas dari ajaran keluarganya. Sejak di usia muda, Lita sudah dikenalkan dengan urusan dapur dan bagaimana memasak yang enak dan bergizi.
Alhasil, sejak kecil pun Lita sudah jago memasak dan dia menguasai banyak menu masakan mulai Indonesia sampai mancanegara. Dan justru dengan kepintaran memasak, sang suami jadi lebih suka makan bersama keluarga di rumah sekaligus ini menjadikan Quality Time yang benar-benar bermanfaat.
"Soal makanan, Pak Alex tidak susah, yang penting makan di rumah dan diusahakan makanan yang sehat seperti telur , makanan kaya serat, sayur dan buah. Dengan membiasakan makan bersama keluarga di rumah, ini juga mampu menjaga keharmonisan antara suami dan istri, antara bapak dengan anak-anak serta antara ibu dengan anak-anaknya. Quality Time inilah yang sangat berharga bagi keluarga,"aku Lita.
Selain jago memasak, Lita juga punya suara 'emas'. Dia hobi menyanyi sejak kecil dan bakat menyanyinya ini turun temurun dari orang tua.
Dengan memiliki suara yang merdu, saat duduk di bangku kuliah, Lita diundang menyanyi di Kedutaan Indonesia di Singapura dan di Malaysia. Dengan suara 'emas', Lita juga tidak segan untuk bernyanyi di sela kegiatan mendampingi suami.
"Suara indah juga sebuah anugerah yang bisa dibagikan kepada siapa saja. Melalui nyanyian, seseorang tidak hanya terhibur tapi itu bisa menguatkan hubungan persaudaraan," tukas Lita berdiplomasi.
Penampilan sosok ibu dari 3 putra memang sangat low profile. Dari balik sosok yang sederhana ini, sebenarnya Lita adalah seorang dokter umum lulusan dari Universitas Sumatera Utara (USU).
Namun demi kesuksesan karir sang suami, Lita rela melepaskan profesinya. Lita ingin mendukung sepenuhnya karir suami.
Ia menegaskan keberhasilan dan kesuksesan seorang suami tidak lepas dari dukungan istri. Kalau istri mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan suami, keberhasilan dan kesuksesan akan menghampiri suami.
"Ini memang hal yang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang istri. Kalau suami dan istri sama-sama sibuk dengan urusan karir sendiri-sendiri, saya rasa kesuksesan dan keberhasilan sulit diraih suami. Itu sebabnya, saya rela meninggalkan profesi dokter dengan pertimbangan menjadi seorang ibu rumah tangga jauh lebih berharga dan mulia bagi keluarga dan suami,"paparnya.
Untuk mendukung kesuksesan suami dalam menjalankan tugas berat sebagai pucuk pimpinan di Telkomsel, Lita mempunyai kiat khusus. Ia selalu membiasakan sang suami berangkat kerja tanpa dibebani masalah di rumah.
"Masalah rumah biar saya handle semua dan jangan sampai jadi kepikiran buat bapak. Dan sebagai seorang istri kita harus tetap care dengan suami,"tukasnya.
Bagi Lita, keluarga memang lebih utama dibanding profesinya.
Terpenting, suami tetap fokus pada urusan pekerjaan dan dia juga bisa fokus mengurusi anak-anak dan keluarga.
Lita juga selalu konsisten dalam membagi waktunya dengan keluarga. Mulai menyiapkan sarapan buat anak-anak dan suami hingga mendampingi anak-anak belajar saat menjelang malam.
"Kalau pun ada kegiatan di luar rumah, jam 7 malam saya usahakan sudah sampai di rumah sehingga ada waktu mendampingi anak-anak belajar. Saya ingin mengantarkan anak-anak menjadi orang yang sukses, inginnya jadi pebisnis yang handal,"akunya.
Pengorbanan Lita dengan melepas profesinya sebagai dokter umum, terinspirasi dengan sosok almarhumah Ibu Ainun Habibie.
Ia melihat Ibu Ainun Habibie seorang ibu pejuang sejati, sosok cinta ibu sepanjang zaman yang mencintai anak-anaknya sepanjang waktu dan juga sosok ibu yang berhasil menjadi tauladan bagi anak-anaknya.
"Saya sangat mengagumi sosok almarhumah Ibu Ainun Habibie yang mengorbankan karirnya demi suami. Buat almarhumah, keluarga adalah segalanya dan dia memang tidak pernah mementingkan dirinya sendiri," ungkapnya.
Itu sebabnya, Lita ingin mengabdikan hidupnya hanya untuk keluarga dan kegiatan sosial seperti halnya Periskasel yang dibentuknya sejak 29 Januari 2012.
Melalui kegiatan berorganisasi di Periskasel, kata Lita, itu sebenarnya sama saja dengan menjalankan karir untuk mendukung kesuksesan suami. Ia mengibaratkan para suami membawa 'dayung' perusahaan ke puncak bisnis telekomunikasi, sementara para istri yang tergabung di Periskasel menjaga dayung' tetap kuat untuk dikayuh.
"Jadi kegiatan yang dilakukan para istri karyawan Telkomsel, diharapkan mampu mendukung semangat para suami bekerja dengan optimal di Telkomsel. Itu sebabnya, saya ingin mengajarkan bagaimana berorganisasi yang baik dan para istri jadi lebih tahu kantor suaminya dimana dan Telkomsel itu perusahaan seperti apa,"paparnya.
Berdirinya Periskasel dirintis mulai dari nol. Saat Alex J Sinaga dipercaya memimpin Telkomsel, Lita melihat belum ada perkumpulan istri karyawan.
Akhirnya, ia berinisiatif membentuk Periskasel. Melalui Periskasel, dirinya ingin membuat kegiatan yang bisa menggerakkan para istri untuk bisa menyampaikan pikiran positif dalam mendukung kegiatan suami.
Melalui pikiran yang positif dan membangun dari para istri karyawan, Lita yakin, ini akan membuat suami bekerja dengan tenang.
"Melalui kegiatan Periskasel ini, saya ingin istri karyawan Telkomsel memiliki kegiatan kreatif. Dengan kegiatan kreatif ini, ia berharap Periskasel semakin maju semakin mandiri dan terus eksis. Kalau Periskasel maju, Telkomsel juga lebih kokoh sebagai perusahaan publik,"imbuhnya.