TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Agus Budi (37) sangat rapi menyembunyikan aktivitas mengkanibal motor curian dari warga sekitar.
Satreskrim Polrestabes Surabaya baru mengendusnya setelah Agus beraktivitas selama 10 tahun.
Tempat aktivitasnya di Jalan Dupak Baru, Surabaya memang tidak terlihat seperti bengkel. Lokasinya ini berada di pojok kampung, sehingga tidak banyak warga yang mencurigai aktivitasnya.
“Saya hanya membongkar motor yang datang dan saya disuruh juragan,” kata Agus, Rabu (17/12/2014).
Orang yang dipanggil juragan oleh Agus adalah Haji S.
Motor -motor yang akan dikanibal dipasok Haji S yang domisili di Sumenep.
Agus tidak mengetahui dari mana dan milik siapa motor tersebut, dia hanya bertugas mengkanibal motor menjadi beberapa bagian.
Seluruh bagian motor langsung diserahkan ke Haji S, hanya rangka motor dan rangka mesin yang ada seri nomornya tidak langsung disetor, kecuali ada permintaan dari Haji S.
Menurutnya, tidak setiap hari Haji S mengirim motor hasil curian, biasanya sekali atau dua kali dalam sebulan.
“Setiap selesai membongkar, saya mendapat upah antara Rp 150-200 ribu,” tambahnya