TRIBUNNEWS.COM,BATU - Sunoto (46) warga Jl Hasanuddin Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo harus banting tulang demi mencari uang untuk anaknya, Rohmad Oktavia Hadi Sutanto (15) yang sedang operasi.
Kaki Rohmad harus dioperasi setelah mengalami kecelakaan dua tahun lalu hingga membuat betis kaki sebelah kanannya retak.
Kaki Rokmad yang masih kelas 9 SMP Negeri 3 Kota Batu sekarang harus dioperasi cangkok tulang, orang tua rohmad harus merogoh kocek di atas Rp 12 juta.
Sunoto yang sehari-hari tak memiliki pekerjaan tidak tetap ini harus mencari pekerjaan apa adanya supaya bisa memenuhi biaya operasi.
"Biaya untuk dokter saja Rp 12 juta," kata Sunoto saat ditemui di RS Paru, Rabu (17/12).
Ia pernah mengajukan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS, namun batal lantaran untuk daftar JKN, semua anggota keluarganya harus didaftarkan juga.
Sementara, untuk membayar premi tiap bulan masih dirasa keberatan.
"Katanya kalau daftar BPJS harus satu keluarga, terlambat bayar tidak boleh. Jadi saya takut tidak bisa bayar. Sakit tidak sakit harus bayar," keluh bapak dua anak ini.
Untuk membiayai operasi anaknya, ia pun berharap pada honor istrinya, Ninik Ismi Rahayu (38) yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih di koperasi pegawai negeri.
Pengobatan ke RS bukan kali ini saja dilakukan Sunoto. Pada saat terjadi kecelakaan dua tahun lalu, anaknya harus operasi dan menghabiskan dana sebesar Rp 42,5 juta.
Nominal itu sempat dipotong Rp 10 juta oleh pihak rumah sakit, sisanya dibayar berbagi dengan orang yang menabraknya.
Menurut Sunoto, meski anaknya patah kaki, namun, masih rajin pergi ke sekolah. Bahkan, sangking tidak teganya, Sunoto sempat minta anaknya berhenti sekolah setahun dulu. Namun, Rohmad, sang anak tidak menuruti orang tuanya.
"Kalau semangatnya belajar memang tinggi. Beruntung dia tidak minder dengan teman-temannya," katanya.(Iksan fauzi)