TRIBUNNEWS.COM, SAROLANGUN - Seorang anggota Polsek Batang Asai meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 17 Simpang Singkut Tujuh Desa Pelawan Jaya, Singkut, Sarolangun, Kamis (18/12/2014) sekitar pukul 17.30 WIB. Mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah dump truk pengangkut sawit.
Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan melalui Kasatlantas Iptu Supariyanto menyatakan, kejadian bermula saat Bripka Samirun yang mengendarai Toyota Fortuner BH 910 HS melaju dari Singkut ke Sarolangun.
"Saat melewati tikungan, tiba-tiba datang dump truck bernomor polisi BH 8544 SM yang dikendarai H Yusib (51) warga Simpang Siliwangi Desa Pasar Singkut Sarolangun," katanya.
Saat di tikungan tersebut, terjadi benturan antara mobil yang dikendarai korban dengan truk bermuatan sawit yang melaju dari Sarolangun menuju Singkut.
"Kemudian terjadi tabrakan yang cukup keras, seketika Bripka Samirun, tak bisa tertolong lagi dan dinyatakan meninggal di lokasi," katanya.
Sedangkan truk yang dikendarai Yusip mengalami kerusakan di bagian depan.
"Tindakan yang kita ambil mendatangi TKP, mengamankan barang bukti dan menolong korban yang selamat. Kemudian kita laporkan ke pimpinan," katanya seraya menambahkan bahwa sopir truk hanya mengalami luka ringan.
"Kini jenazah beliau setelah ditangani medis, kemudian dibawa keluarganya ke Palembang. Anggota Polres Sarolangun dan Kabag Sumber Daya, AKP Asril ikut mengantar almarhum ke rumah duka," ujarnya.
Di usianya yang masih produktif, Bripka Samirun (40) harus meninggalkan kesatuan untuk selama-lamanya akibat kecelakaan lalulintas yang merenggut nyawanya. Di mata rekan-rekannya, korban yang meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak ini cukup menjadi perhatian Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan.
"Saya memang tidak terlalu kenal dengan almarhum. Tapi ia sering diperhatikan Kapolres kita," kata Kapolsek Mandiangin Iptu Vicky Triharyanto dikonfirmasi Tribun Jambi (Tribunnews.com Network), Kamis (18/12/2014) kemarin.
Hal itu diketahui Vicky, ketika setiap apel digelar di Polres Sarolangun, Kapolres selalu menanyakan keberadaan almarhum.
"Iya, almarhum selalu ditanyain Kapolres, mana Samirun mana Samirun. Hampir pasti setiap apel, Bripka Samirun ditanyai," katanya.
Nama Bripka Samirun cukup unik di mata Kapolres.
"Ya, Kapolres bilang namanya Samirun, seperti sawer sawer gitu. Di situlah mungkin keunikan Bripka Samirun, jadi ketika apel namanya tidak pernah luput dari pencarian Kapolres, bukan karena hal negatif. Tapi karena namanya yang unik," jelasnya.