TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Yayasan Geutanyoe bekerjasama dengan Children’s Media Centre (CMC), mengadakan pameran foto tsunami hasil jepretan anak-anak korban tsunami di Aceh dan Thailand. Pameran ini digelar sejak 25-30 Desember 2014, di Monumen Kapal Apung, Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh.
Direktur Yayasan Geutanyoe Lilianne Fan dalam siaran pers kepada Serambi Indonesia, kemarin, menyebutkan, pameran foto karya anak korban tsunami Aceh dan Thailand itu bertajuk “Melalui Mata Anak-Anak: Kehilangan dan Harapan Setelah Tsunami”.
“Anak-anak ini, banyak dari mereka anak yatim. Mereka telah merekam foto kehidupan sehari-hari dan saat-saat indah dan penuh makna di hari-hari pascabencana tsunami sebagai bagian dari proses penyembuhan dan transformasi mereka,” tulis Lilianne Fan.
Yayasan Geutanyoe (dalam bahasa Indonesia berarti “Kami”), adalah LSM lokal yang baru terbentuk di Banda Aceh. LSM ini didirikan untuk melindungi, meremajakan, dan mempromosikan warisan sosial, budaya, sejarah dan ekologi Aceh melalui kegiatan budaya dan pendidikan.
Yayasan ini telah berkembang dari ikatan persahabatan dan komitmen kemanusiaan, oleh para pemuda yang bekerja secara langsung dengan masyarakat yang terkena dampak konflik sejak tahun 1990-an dan masyarakat yang terkena dampak bencana pascatsunami 2004.