Laporan wartawan Bangkapos Ryan A Prakasa
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA--Akibat maraknya aktifitas penambangan timah atau tambang inkonvensional (TI) liar beroperasi di kawasan dekat proyek Bandara Depati Amir, Pangkalan Baru kabupaten Bangka Tengah membuat tembok atau pagar pembatas kawasan bandara ambruk.
"Gara-gara aktifiitas tambang liar dekat kawasan bandara sini (bandara Depati Amir--red) itu pagar Perimeter bandara kita kondisinya kini jadi ambruk," kata Security Service Manager PT Angkasa Pura II Kundi Warta kepada bangkapos.com, Senin (29/12/2014) siang ditemui di kantor PT Angkasa Pura II bandara Depati Amir.
Kundi mengaku dirinya sangat menyesalkan adanya aktifitas tambang liar dekat proyek bandara tersebut, selain itu menurutnya dampak dari aktifitas tambang liar itu pun sangat berpengaruh terhadap kondisi landasan pacu pesawat di lokasi bandara setempat.
"Ya jelas kegiatan tambang itu pun akan berdampak dengan kondisi landasan pacu di bandara ini. Sebab sesuai dengan standarnya sekitar luar kawasan bandara itu minimal radiusnya 400 meter harus bebas dari aktifitas yang dapat mengganggu arus penerbangan pesawat. Sementara kondisi di lapangan kenyataannya aktifitas tambang itu justru cuma sekitar 10 meter lah," paparnya.
Kendati demikian ia sendiri mengaku saat ini sudah merasa lega lantaran aktifitas tambang dekat lokasi proyek bandara Depati Amir namun masuk daalam wilayah desa Beluluk, Pangkalan Baru Bangka Tengah saat ini sudah 'bersih' dari aktifitas tambang liar tersebut lantaran baru-baru ini oleh tim gabungan PT Angkas a Pura II bersama Polsek Pangkalan Baru sempat melakukan giat razia terhadap tambang liar di lokasi setempat.