TRIBUNNEWS.COM. PALEMBANG -- Hujan deras yang terus mengguyuri wilayah Sumsel dalam sebulan terakhir, menjadi perhatian serius bagi pihak PT KAI Divre III Sumsel. Terutama kondisi bahaya ancaman tanah longsor dan tanah amblas pada lintasan jalur rel Kereta Api (KA) yang berada di dataran tinggi.
Kepada Sripoku.com Senin (29/12/2014), Manajer Humas PT KAI Divre III Sumsel Rapino Situmorang mengatakan, antisipasi akan ancaman potensi terjadinya rawan tanah longsor, sudah diantisipasi sebelumnya. Langkah yang dilakukan yakni setiap jalur rel KA dilakukan pengecekan ekstra.
Bahkan pengecekan pun dilakukan secara teliti setiap waktunya. Terlebih lagi dengan kondisi musim hujan yang terus turun dengan deras. Jumlah petugas yang dikerahkan dalam pengecekan jalur KA ini ada sebanyak 464 petugas. Jadi setiap inci jalur KA tak lepas dari pengecekan petugas yang ada di lapangan.
"Kita sudah antisipasi sebelumnya. Bahkan pengecekan jalur rel KA dilakukan secara teliti. Memang terdapat ada lima titik yang dinilai rawan longsor untuk wilayah PT KAI Divre III Sumsel," ujarnya.
Rapino mengatakan, lima titik rawan longsor pada jalur rel KA, merupakan jalur lintasan rel KA rute Kertapati-Lubuklinggau yang memiliki panjang rel 325 km. Namun tidak semua lintasan yang dinilai rawan longsor, melainkan jalur rel KA yang berada pada dataran tinggi. Seperti jalur rel KA yang berada di kawasan Tebing Tinggi Kabupaten Empatlawang.
"Lima titik rawan longsor itu, dua titik berada di kawasan dekat Stasiun Sukamaju dan tiga titik berada di dekat Stasiun Saung Naga. Semunya berada di daerah Tebing Tinggi. Namun hingga kini, petugas sudah mengantisipasinya yang rutin setiap waktu melakukan pengecekan," ujarnya.