TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Kawanan perampok menggasak sebuah Toko Emas Bima di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, dan membawa serta sejumlah perhiasan yang ada di rak kaca, Senin (29/12/2014).
"Ada enam orang pelaku dan mengenakan sepeda motor. Identitas kendaraan bisa diketahui, tapi palsu sebab angka itu bukan untuk kendaraan bermotor tapi bus," kata Kapolres Kediri AKBP Erthel Nathan, Selasa (30/12/2014).
Ia mengatakan, petugas telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi toko milik Mundjib (46) warga Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri tersebut.
Polisi memeriksa lokasi, termasuk pecahan kaca, perhiasan, serta kemungkinan adanya proyektil peluru yang tertinggal, sebab dari laporan yang diterima, pelaku perampokan membawa senjata api. Namun sampai sejauh ini belum ditemukan adanya proyektil yang tertinggal bekas tembakan.
"Keterangan saksi ada yang menodongkan senjata, tapi itu senjata api atau air soft gun, sejauh ini kami belum menemukan adanya proyektil bekas tembakan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam insiden itu, perampok tidak sampai melukai penjaga toko. Saat kejadian, ada dua orang perempuan penjaga toko dan hanya digertak saja oleh pelaku perampokan.
Walaupun tidak sampai melukai para korban, kondisi kedua penjaga toko itu kaget. Mereka telah diungsikan ke tempat yang lebih aman, setelah kejadian tersebut.
Sementara itu, pelaku perampokan yang terdiri dari enam orang laki-laki langsung melarikan diri dengan naik kendaraan roda dua. Mereka juga membawa serta sejumlah perhiasan emas yang berada di toko tersebut. Namun, sampai saat ini belum diketahui, berapa kerugian akibat musibah itu.
Eni, salah seorang saksi mengaku tidak mengetahui dengan jelas identitas pelaku sebab mereka semua mengenakan jaket hitam serta penutup wajah. Bahkan mereka juga masih mengenakan helm, saat mereka turun dari kendaraan.
Mereka bergerak sangat cepat. Sebelum ke toko perhiasan emas yang berada di samping apotik yang dijaganya, mereka datang dari arah selatan dan langsung masuk ke dalam toko.
"Saya sempat mendengar suara kaca pecah. Saat itu, saya sudah tidak berani melihat apa yang terjadi," katanya dengan wajah masih tegang.
Ia juga sempat mengetahui jika pelaku membawa senjata api, tapi ia tidak mengetahui dengan pasti apakah mereka sampai menembakkan senjata itu atau tidak.
Polisi yang datang ke lokasi sudah memasang garis polisi. Petugas pun juga masih membiarkan kaca yang pecah dari rak kaca tempat perhisan dipajang dan tidak membolehkan mereka yang tidak berkepentingan masuk ke dalam toko tersebut.