TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Dua peti jenazah korban AirAsia QZ8501 tiba di Landasan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Rabu (31/12/2014) sekitar pukul 16.00 WIB. Peti jenazah diterima Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Dua peti jenazah itu diangkut menggunakan pesawat Boeing 737 yang terbang dari Pangkalanbun ke Surabaya. Peti jenazah dibawa anggota TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, Basarnas, dan kepolisian.
Peti kayu berwarna cokelat dengan rangkaian bunga berwarna pink itu secara simbolis diserahkan kepada Soekarwo. Turut mendampingi dalam upacara ini yakni Direktur Angkasa Pura I, Tommy Sutomo, dan Kepala Badan SAR Nasional Jawa Timur, Hernanto.
Peti jenazah lalu dimasukkan ke dalam dua unit mobil jenazah milik TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Usai upacara penerimaan, Soekarwo menyebutkan jenazah akan langsung diidentifikasi di RS Bhayangkara Jawa Timur.
"Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Jawa Timur untuk identifikasi sebelum akhirnya dikembalikan ke pihak keluarga. Kemungkinan prosesnya bisa 1-2 minggu," ujar Soekarwo.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, mengatakan jenazah yang dibawa ke Surabaya berkelamin laki-laki dan perempuan. Namun, soal identitasnya, Sunu menampik untuk berkomentar. "Menunggu hasil identifikasi dulu," katanya.
Kedua jenazah itu sebelumnya dievakuasi oleh KRI Bung Tomo dari wilayah perairan di Selat Karimata atau sekitar 100 mil dari Pangkalan Bun. Lima jenazah lain masih berada di KRI. Tim SAR tidak melakukan pemindahan jenazah karena cuaca buruk. (Kompas.com/Muhammad Yamani)