TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jenazah penumpang AirAsia QZ8501 berlebel B002 mulanya sulit diidentifikasi. Namun, setelah pemeriksaan lanjutan Tim Disaster Victim Identification Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi jenazah atas nama Grayson Herbert Linaksita.
Sampai saat ini, baru tiga jenazah yang teridentifikasi. Selain Grayson, Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi Khairunisa Haidar Fauzi, dan Kevin Alexander Sucipto. Ketiga jenazah berhasil diidentifkasi dari gigi dan sidik jari.
"Jenazah dengan label B002, yakni Grayson Herbert Linaksita. Ini jenazah pertama kali datang, saya kemarin dibilang kurang data pendukung, akhirnya bisa diidentifkasi melalui hasil pemeriksaan gigi yang lebih detil, sidik jari, dan data medis," kata Ketua Tim DVI Jawa Timur, Kombes Budiyono, Jumat (2/1/2015).
Selain itu, sambung Budiyono, ada kesamaan jenis kelamin dan usia. "Sehingga diputuskan dengan dua data primer yakni gigi dan sidik jari, tim memutuskan dan tidak terbantahkan lagi Grayson Herbert Linaksita," paparnya.
Jenazah Grayson diantar ke Surabaya untuk diidentifikasi bersama dengan jenazah Hayati Lutfiah Hamid sejak Rabu (31/12/2014). Kemarin, tim DVI belum berhasil memastikan identitas Grayson akibat kurangnya data antemortem.
Tim DVI hanya mengumumkan ciri-ciri fisik Grayson, yakni laki-laki muda dengan tinggi sekitar 145 hingga 150 sentimeter. Jenazah B002 itu memiliki ras mongoloid. Informasi lain, rambut jenazah memiliki panjang hingga enam sentimeter, dan tahi lalat berukuran 4x4 milimeter di pundak sebelah kiri. (Kompas.com/Sabrina Asril)