Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Destriadi Yunas Jumasani
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALANBUN - Landasan Udara Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, mendadak ramai setelah ditetapkan menjadi base untuk evakuasi jenazah dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata.
Ramainya Lanud Iskandar oleh media, petugas SAR dan pihak terkait berpengaruh kepada tukang ojek setempat. Mereka mendapat banyak pemasukan dari wartawan yang menggunakan jasa mereka untuk anatr jemput.
Hendik (34), seorang pengojek warga asli Pangkalanbun mengaku mendapatkan rejeki atas ramainya aktivitas di Lanud Iskandar yang sudah hampir seminggu ini. Sebelum menjadi pengojek motor, ia bekerja di toko.
Meski banyak wartawan menggunakan jasanya, Hendik mematok tarif murah. "Yang penting lancar saja, harga standar saja. Alhamdulillah dapatnya sehari. Biasa cuma Rp100 ribu, sekarang pulang bisa bawa Rp 250 ribu," ungkap Hendik.
Hendik sampai bekerja lembur. Ia mulai terbiasa mengantar dan menjemput wartawan dari Teluk Kumai ke Bandara, RSUD Sultan Imanudin, dan hotel tempat menginap wartawan. Biasanya, ada saja yang menelponnya malam-malam.
"Ada yang malam-malam menelpon minta dijemput di Kumai. Tapi tidak apa, yang penting jalan terus untuk rejeki," ungkap pria yang memiliki putri berusia tiga bulan itu.