TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Wali Kota Malang, M Anton menyatakan Pemkot Malang tidak mempunyai maksud mematikan penghasilan sopir mikrolet dengan pengoperasian bus sekolah.
Ia menegaskan pengoperasian bus sekolah tidak akan mengurangi penghasilan para sopir mikrolet.
"Kami tidak pernah bermaksud mematikan penghasilan sopir mikrolet. Bus sekolah ini kapasitasnya terbatas dan tidak mencari penumpang. Bus sekolah hanya mengantar dan menjemput para siswa," kata Anton saat melakukan pertemuan dengan paguyuban sopir mikrolet, di Balaikota Malang, Jumat (9/1/2015).
Anton menginginkan agar bus sekolah dioperasikan terlebih dulu baru ada kajian. Dari pengoperasian bus sekolah nanti dilakukan evaluasi.
Jika penerapan bus sekolah berdampak pada penghasilan sopir mikrolet, maka kebijakan tersebut bisa dicabut.
Tetapi, jika penerapan bus sekolah dianggap bagus dan tidak mengganggu penghasilan sopir mikrolet, maka harus tetap dilanjutkan.
"Kalau belum dioperasikan, bagaimana kami mau melakukan kajian. Kami inginnya dioperasikan dulu baru dikaji," ujarnya.
Rencananya, Anton akan melakukan pertemuan dulu dengan forum pemimpin daerah (Forpimda) soal pengoperasian bus sekolah.
Jika Forpimda mendukung, Anton tetap berencana mengoperasikan bus sekolah pada Senin (12/1/2015) mendatang.
"Menunggu hasil keputusan dari rapat Forpimda dulu. Kalau ada dukungan, secepatnya kami akan mengoperasikan bus sekolah," ujarnya. (sha)