TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata mengatakan, siap mengawal program bus sekolah yang diluncurkan Pemkot Malang.
Di sisi lain, Kapolres juga akan membuka ruang dialog dengan paguyuban sopir mikrolet.
"Jika kebijakan ini demi kepentingan masyarakat banyak, kami siap mengawal," kata AKBP Singgamata, usai melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Malang, M Anton, di Balaikota Malang, Selasa (13/1/2015).
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti alasan sopir mikrolet menolak pengoperasian bus sekolah.
Tetapi, menurutnya, semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya, jika ada proses komunikasi yang baik.
"Kami akan mencari informasi soal itu (alasan penolakan)," ujarnya.
Menurutnya, yang sekarang perlu diantisipasi, yaitu, ada pihak-pihak yang ingin memperkeruh rencan pengoperasian bus sekolah.
Ia tidak segan menindak jika memang ada pihak yang ingin memanfaatkan kondisi tersebut.
"Kalau menolak ada alasannya masih bisa didiskusikan. Tapi, kalau tanpa alasan, kami akan sikat. Jangan coba-coba membuat masalah di Kota Malang," kata Kapolres yang baru pisah sambut dengan Kapolres lama kemarin.
Sampai sekarang, para sopir mikrolet menolak pengoperasian bus sekolah. Alasannya, sopir mikrolet khawatir penghasilannya turun dengan pengoperasian bus sekolah.
Rencananya, Rabu (14/1/2015) besok, Dishub kembali menggelar pertemuan dengan paguyuban sopir mikrolet. (sha)