Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Penundaan pembelian mobil dinas baru bagi Pimpinan DPRD DIY senilai Rp 2,1 miliar mendapat lampu hijau. Jajaran pimpinan dewan tak keberatan atas permintaan Komisi A tersebut.
Wakil Ketua I DPRD DIY Arif Noor Hartanto mengaku tak masalah jika mobil barunya ditunda. Secara fisik, kondisi mobil yang ada sekarang masih mampu mendukung kebutuhan kinerja. Demikian juga dengan tiga mobil dinas pimpinan dewan lainnya.
"Masih sangat mendukung," kata politikus PAN yang akrab disapa Inung, Minggu (18/1/2015).
Namun jika pengadaan mobdin baru tetap harus dilakukan dengan alasan sudah berusia tujuh tahun, Inung pun siap jika dijatah mobil lebih murah. Itu untuk mendukung program efisiensi anggaran.
Ia mencontohkan pengadaan mobdin Gubernur DIY tahun lalu. Awalnya, ada alokasi Rp 1,4 miliar untuk pembelian mobil BMW. Realisasinya, jatah BMW diganti Toyota Fortuner seharga Rp 400-an juta saja.
"Tidak harus Accord dan Civic. Asalkan sisa anggaran yang tak terpakai dialihkan untuk program Pemda, jangan hanya jadi SILPA (tak terpakai)," ucapnya.
Sebagai informasi, selama ini Ketua Dewan dijatah mobil Honda New Accord sedangkan tiga wakil pimpinan dewan dijatah Honda Civic.
Wakil Ketua III DPRD DIY Dharma Setyawan juga tidak masalah pengadaan mobdin tidak dilakukan tahun ini. Apalagi, mobdin yang saat ini dipakai tidak memberatkan biaya perawatan.
"Selama tidak memberatkan perawatannya, tidak terlalu masalah," kata Dharma. (*)