TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Satu lagi jenazah korban kecelakaan pesawat Airasia berhasil dikenali tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Jatim, Selasa (20/1/2015). Kali ini, seorang jenazah berhasil dipastikan identitasnya berdasar gigi taring.
Dia adalah Andreas Widjaya, pria 32 tahun asal Donokerto Baru, Surabaya.
Jenazah berlabel B045 ini teridentifikasi dari kondisi gigi taring yang berotasi atau berputar.
Dari identifikasi yang dilakukan, gigi tersebut identik dengan foto semasa hidup korban.
Foto dalam keadaan tertawa yang diserahkan keluarga ke Tim DVI cocok dengan kondisi korban.
“Pada metode sekunder ada ciri khas dari korban di bagian taring gigi bawah yang berputar. Dan itu sama dengan foto yang diberikan keluarga, saat korban tertawa,” ungkap ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono, Selasa (20/1/2015).
Selain itu, data juga dikuatkan dengan temuan medis antropologi yaitu jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Properti yang ditemukan adalah smartphone milik korban beserta pakaian yang dikenakan.
“Ditemukan BlackBerry Q10 pada korban yang diakui keluarganya sebagai milik korban. Selain itu juga pada kesamaan pakaian korban dengan rekaman CCTV bandara,” sambung Kabid Dokkes Polda Jatim tersebut.
Tim semakin yakin dan memastikan bahwa jenazah berlabel B045 ini adalah Andreas Widjaya, setelah dilakukan pemeriksaan primer dan ditemukan adanya kesamaan DNA antara korban dengan kedua orangtuanya.
“DNA korban ada kecocokan dengan sampel DNA dari ayah dan ibu kandungnya,” tandasnya.
Setelah dipastikan identitasnya, jenazah Andreas Widjaya pun kemudian diserahkan oleh Tim DVI ke Airasia dan kepada pihak keluar.
Dengan dikenalinya satu jenazah ini, berarti sudah ada 46 jenazah korban Airasia yang dikenali identitasnya dari 53 jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim.