TRIBUNNEWS.COM, MALANG -- Ny Hamiyeh (30), istri Abdurohim, pelaku pembunuhan terhadap Budiono terus menangis saat polisi menggelar kasus itu di Polres Malang, Jawa Timur, Selasa (3/2/2015).
Tubuh Hamiyeh terlihat lemas. Ia terus menyandarkan tubuhnya ke seorang Polwan yang berada di sampingnya.
Ny Hamiyeh juga terlihat malu saat awak media berusaha mengambil gambarnya. Meski sudah memakai penutup wajah, Hamiyeh masih berusaha memalingkan muka saat diambil gambarnya sambil terus menangis.
Sedang suaminya, Abdurohim masih terlihat tenang. Tetapi, keduanya hanya diam saja dalam gelar perkara tersebut.
Sebenarnya, Ny Hamiyeh dan Abdurohim sudah berencana menjadi tenaga kerja di luar negeri. Mereka sudah mengurus perlengkapan surat-surat untuk menjadi TKI.
Uang hasil penjualan kayu jati tersebut rencananya untuk uang saku menjadi TKI di Arab Saudi.
"Uang DP Rp 10 juta itu sudah digunakan tersangka mengurus surat-surat. Senin lalu, KTP Abdurohim juga sudah jadi. Sekarang, dia ingin meminta sisa pembayaran untuk uang saku ke Arab," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat, Selasa (3/2/2015).
Dikatakan Wahyu, pohon jati yang dijual Abdurohim ke Budiono memang ada. Tetapi, Wahyu belum mengetahui pohon jati itu apa benar milik Abdurohim. Persoalannya, pohon jati itu berada di lahan milik kakak Abdurohim dan tetangganya.
Selain itu, menurut Wahyu, berdasarkan keterangan perangkat desa, sudah banyak orang yang menjadi korban penipuan penjualan kayu jati oleh Abdurohim. Kasusnya sama, Abdurohim menawarkan kayu jati ke seseorang, tapi setelah dibayar pohon jati tersebut tidak boleh ditebang. (Samsul Hadi)