Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - M Mahbub Al Hafid, korban tenggelam di Sungai Pencongan dikenal sebagai anak paling mudah menangkap materi pelajaran yang disampaikan para guru di kelas. Ia dikenal paling pandai di kelasnya.
"Anaknya baik dan pandai. Termasuk yang paling gampang menerima pelajaran yang disampaikan guru. Komunikasinya juga paling lancar," ungkap guru kelas X SMALB Negeri Wiradesa, Erna, Kamis (5/2/2015)
Belakangan anak pasangan almarhum Hanafi dan Zaroh itu sering bercerita kalau tidak bisa tidur. Guru menduga si anak terlalu berfantasi setelah menonton film 2012.
"Katanya setelah nonton film berjudul 2012, dia tidak bisa tidur. Jadi dia takut kalau pas tidur nanti terjadi bencana, sementara katanya dia masih banyak dosa. Jadi imajinasinya berlebihan," katanya.
Sejak Selasa (3/2/2015), korban tidak berangkat sekolah lantaran memeriksakan kesehatannya di RSUD Kraton. Rabu, korban juga belum berangkat sekolah. "Sorenya kami dapat kabar kalau Hafid belum pulang itu," ungkapnya.
Mahbub yang berusia 16 tahun tenggelam di bawah jembatan Sungai Pencongan, Rabu (4/2/2015) petang. Namun hilangnya korban baru dilaporkan Kamis (5/2/2015) pagi. Tim SAR gabungan baru diterjunkan mencarinya Kamis pagi.
Kapolsek Tirto AKP Trismiyanto mengungkapkan setelah laporan masuk, pihaknya langsung menghubungi tim SAR dari Shabara dan sejumlah tim SAR lainnya. "Kami melakukan pencarian terhadap korban," ungkapnya.
Sementara itu, Aziz (43), warga sekitar Sungai Pencongan, Desa Bener, Kecamatan Wiradesa mengungkapkan, melihat sebuah sepeda tanpa pemilik di bawah jembatan sisi timur.
"Sekitar jam 16.00 WIB, hujan agak reda dan saya mengecek. Saya melihat hanya ada sepedanya, kemudian di bawah jembatan hanya sandalnya. Ternyata ada bocah di bawah jembatan sebelah selatan sedang bengong," ungkapnya.