Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Begal motor rupanya punya kata sandi di antara mereka saat hendak beraksi. Di Kota Semarang, aksi merampas barang dan motor korban di jalanan mereka sebut 'sodokan.'
Seperti diutarakan Irfan Andre Prasetyo (20), warga Jalan Gajah, Gayamsari, Kota Semarang. Ia merupakan buronan Polsek Gayamsari atas kasus perampasan yang terjadi di Jalan Gajah, beberapa waktu lalu.
Irfan mengaku sodokan menjadi kode bagi mereka apabila hendak beraksi. "Kalau ada yang kasih kode sodokan, berarti harus siap cari mangsa," kata Irfan kepada Tribun Jateng, Kamis (12/2/2015) di Mapolsek Gayamsari.
Sebelum melaksanakan aksinya, Irfan dan kelompoknya lebih dulu berkumpul di tempat karaoke di daerah Tanggul Indah (TI). "Mabuk dulu, minum ciu supaya berani," katanya.
Meski sebelumnya sudah diamuk warga saat beraksi di Jalan Imam Bonjol dan dipenjara selama delapan bulan, Irfan rupanya tidak kapok. Ia dan empat rekannya kembali merampas sepeda motor Yamaha Vega di Jalan Gajah, Kota Semarang.
Aksi Irfan dan kelompoknya terbilang sadis. Mereka tak segan menusuk korbannya menggunakan pisau dan memukul kepalanya menggunakan paving block.
Dua rekan Irfan telah ditangkap, sementara dua lainnya masih diburu. Saat ditangkap di rumahnya, Irfan tidak mengaku dan dibela orangtuanya. Irfan mengakui perbuatannya setelah dipertemukan dengan dua temanya.
"Saya menyesal pak, kasihan ibu saya," kata Irfan.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto, mengatakan sindikat perampasan spesialis sepeda motor yang dikomandoi Irfan terbilang sadis. Mereka tak segan melukai korbannya apabila menolak menyerahkan barang barang.