News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prostitusi

Dibujuk Sepupu, Siswi SMA Terjerumus Prostitusi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka F (kiri) dan R saat diperiksa di Mapolresta Pontianak, Rabu (11/2/2015).

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kasus penjualan anak sekolah ke dunia prostitusi seakan tak pernah selesai. Setelah terungkapnya jaringan M (14), siswa SMP swasta di Pontianak, kali ini kembali terungkap jaringan lain yang dikomandoi Rey (19).

Pria gemulai ini menjual siswi sekolah lewat media sosial seperti website dan aplikasi chatting Beetalk.

Direktur Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN), Devi Tiomana, mengatakan tertangkapnya Rey ini atas hasil dari tertangkapnya F (17) yang sebelumnya telah tertangkap bersama dengan Ferry di satu kamar hotel.

Dengan menggunakan F, Rey dipancing untuk datang menemui F dan kemudian ditangkap. "Bayaran F ini berupa Iphone yang saat ini keberadaannya belum diketahui. Katanya Iphone ini digadaikan kepada temannya F tapi belum ketemu barangnya," ujarnya, Rabu (11/2/2015).

Saat dikonfirmasi, F yang merupakan siswi SMAN di Kota Pontianak, mengaku baru sekali bertemu dengan Ferry. Sedangkan, yang menggunakan media sosial Beetalk menggunakan foto F adalah Rey.

"Awal mula Rey pakai foto saya dan menawarkan saya ke Ferry. Mereka berbincang masalah penjualan dan dibayar menggunakan satu unit mobil Yaris. Mobil itu dipinjamkan selama dua hari. Itu pertama kali saya ketemu," ujarnya.

Ia mengaku mau seperti ini karena tergiur bujuk rayu Rey. Keluarganya sendiri tidak mengetahui hal tersebut. Padahal jika dirunut, ia dan Rey masih bersaudara.

"Saya terjun baru pertama kali sama Rey 12 Januari 2015. Dikenalkan langsung ke Ferry. Soal Rey, saya tidak sepenuhnya memakai mobil Ferry. Kata Rey, aku juga mau pakai mobilnya ndak sepenuhnya kau make," ujarnya sambil menirukan ucapan Rey.

Rey mengatakan kepadanya bahwa Ferry tidak akan menyentuhnya tapi ternyata ia kemudian dijerumuskan oleh Rey. Awalnya Rey mengatakan, mobil yang dipinjamkan gratis.

"Jam 7 malam saya masih di sekolah. Saya benar-benar tidak tahu masalah itu. Bukan saya yang meminta mobil tetapi Rey. Ketika mobilnya mau diambil Ferry, Rey malah marah sama saya. Kenapa mobilnya mau diambil padahal Rey belum puas pakai," jelasnya.

Ia merasa dimanfaatkan Rey. Ia juga tidak mengerti mengapa ia mau saja mengikuti perkataan Rey. Di perjalanan, ia ditanyai oleh Ferry akan ke mana tapi ternyata langsung dibawa ke satu hotel.

"Ikut aja langsung, saya kira Rey ada di belakang saya. Itu jam 9 atau 10 malam. Itu saya tidak tahu, Ferry bahas tentang Beetalk tentang chat-chatan. Saya tidak tahu dan paham karena bukan saya yang nge-chat," katanya.

F mengatakan, wajar jika diam karena ia tidak tahu apa yang mereka bahas. Pada 12 Januari itu ia keluar sekitar pukul 23.00 WIB, dan mobil dibawa pulang.

"Saya diantar ke rumahnya, bawa satu Avanza. Saya simpan di depan, bukan dekat rumah. Tak berapa lama mobilnya dikembalikan dan ganti dengan Yaris warna abu-abu. Dipakai satu hari. Setengah hari saya pakai, setengah hari Rey," katanya.

Sedangkan pada Senin (10/2/2015) malam ia mengaku tidak terjadi apa-apa. Padahal ia ditangkap bersama dengan Ferry di satu hotel. Setelah tanggal 12 itu, Ferry beberapa kali menghubunginya.

"Dia bertanya kapan bertemu lagi, kemudian dia selalu menghubungi saya. Saya tidak hiraukan lalu saya ganti nomor handphone. Sampai di rumah 12 Januari pukul 23.00. Orang rumah cuma nanya dari mana," kata F.

Ia mengaku tak menginginkan mobil. "Sampai saya mau gitu, dia bilang ambillah kapan lagi mau pakai Yaris dia. Jadilah buat ngelagak di depan budak-budak tapi bukan sepenuhnya saya yang pakai, Rey juga mau pakai. Bodohnya saya bilang iya, tidak tahu kenapa," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini