Laporan Wartawan Tribun Jambi, Qomaruddin
TRIBUNNEWS.COM, SAROLANGUN - Pelaku pembunuh istri, Hendi (35) berdomisili di Desa Taman Bandung Kecamatan Pauh Sarolangun disinyalir pernah mengalami gangguan kejiwaan.
Sumber Tribun Jambi (Tribunnews.com Network) mengatakan, pelaku juga pernah dipasung pihak keluarganya selama dua bulanan.
"Di 2014 kemarin dipasungnya. Ya karena keluarga khawatir kumat pas di acara penganten anaknya. Kan anaknya mau nganten kala itu," ujarnya, Senin (16/2/2015).
Menurutnya, meskipun dipasung dengan rantai, pelaku malah kabur sambil membawa rantai tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Hendi (35) warga Desa Taman Bandung Kecamatan Pauh asal Banyuasin Sumsel tega tebas kepala istrinya, Riska (37) hingga putus.
Dikonfirmasi Tribun Jambi, Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan melalui Kapolsek Pauh AKP Darmawan mengatakan, pembunuhan sadis terjadi melibatkan pasangan suami istri itu, Sabtu (14/2/2015) sekira 10.00 WIB lalu.
"Mereka ribut di kebun karet. Ya, gara-gara soal sepele. Awalnya pelaku dan korban cuma cekcok mulut pas makan siang. Selesai dari sana korban mau makan siang," katanya, Minggu (15/2/2015).
"Tapi pas lihat suami datang istri sempat ngomong nak ngapo kau makan lagi, tadi kan sudah makan dan sambal be sudah kau habis ke pelaku," ujarnya.
Dengar itu marah lah si pelaku ini dan langsung mengayunkan goloknya ke arah korban hingga luka robek.
Pelaku yang kalap katanya, mendatangi korban dan menebaskan goloknya lagi di bahu korban bagian kanan sebanyak dua kali.
Ia mengatakan, merasa tidak puas pelaku langsung menggorok leher korban hingga putus. "Nah usai menggorok leher istri sendiri pelaku pergi, sembari nenteng kepala korban. Tapi tubuh istrinya ditinggal di lokasi itu," terangnya.
Hendi kini meringkuk di Rutan Polres Sarolangun untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.