Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setyawan
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Kapolres Semarang AKBP Muslimin Ahmad mengaku prihatin menemukan polsek yang masih meminjam rumah warga sebagai ruang tahanan. Hal tersebut ia ketahui setelah blusukan ke polsek-polsek di Kabupaten Semarang.
"Secara pribadi, saya sebagai Kapolres baru di Kabupaten Semarang ingin lebih mengenal dekat anggota di tiap polsek. Karena itu saya datangi mereka. Jika diundang, tidak mungkin semua bisa hadir. Karena itu saya turun ke bawah menemui mereka," kata Kapolres Semarang AKBP Muslimin Ahmad kepada Tribun Jateng, Rabu (18/2/2015) di Polsekta Ungaran.
Dari kunjungannya ke 16 polsek, ada beberapa yang ruang tahanannya ternyata meminjam rumah atau lahan milik warga setempat. Ia tidak bisa menyalahkan anggota lantaran keterbatasan lahan yang ditempati.
"Secara umum kondisi ruang sudah cukup representatif. Hanya sebagian kecil saja yang belum memiliki ruang tahanan sendiri atau berstatus pinjam. Misalnya ada di Polsek Sumowono maupun Polsek Kaliwungu Kabupaten Semarang. Ruang tahanan memang harus ada. Tapi kami melihat situasi maupun kondisi yang ada, tidak kami paksakan," jelasnya.
Solusi sementara, apabila ruang tahanan yang tersedia belum mencukupi, Mulimin memerintahkan agar polsek tersebut menitipkan tahanan ke Polres Semarang demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Ia tak ingin saking membeludaknya tahanan membuat pemantauan atau penjagaan petugas tidak maksimal. Tak dipungkiri jumlah personel di Polsek tidak sebanyak di Polres.
"Penegasan lain, kami sudah sampaikan. Apapun kondisi dan situasi saat ini di Indonesia, petugas kepolisian di Kabupaten Semarang harus solid. Tidak termakan berbagai isu yang saat ini sedang ramai menjadi perbincangan masyarakat umum. Hal utama dan tidak bisa ditawar adalah memberikan layanan maksimal kepada masyarakat," tegasnya.
Kapolsekta Ungaran Kompol Sulistyo mengaku siap menjalankan seluruh atensi perintah pimpinan. Pihaknya akan melaksanakan tugas sesuai tupoksi yang telah diamanatkan dan tetap solid mulai dari jajaran anggota di tingkat bawah hingga pimpinan.
"Kondisi atau situasi tidak terganggu. Kami janji tetap prioritaskan layanan terhadap masyarakat dan mengabaikan kisruh yang sedang terjadi di Indonesia. Kabupaten Semarang itu aman, kinerja kami tetap seperti biasanya," jelasnya.