Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Ribuan warga Tionghoa berbaur dengan masyarakat di Kota Tegal Jawa Tengah menyaksikan acara Cap Go Meh, Kamis (5/3/2015).
Mereka mengarak 7 patung Dewa dan Dewi (Toapekong) menyusuri jalanan utama di Kota Tegal.
Adapun proses gotong toapekong merupakan ritual prosesi seremonial keagungan toapekong. Untuk rute arak-arakan mulai dari klenteng Tek Hay Kiong menuju ke jalan Veteran hingga dan jalan Achmad Yani.
Tepat pukul 16.00 WIB, arak-arakan toapekong mulai dengan ditandai bunyi petasan dan rombongan tandu toapekong keluar satu per satu dari klenteng.
Pada toapekong pertama kali keluar dari klenteng yakni, kongco Tek Hay Cin Jin, yang merupakan cikal bakal dari berdirinya Klenteng Tek Hay Kiong serta klenteng di sepanjang pantura barat Jawa Tengah.
Saat itu juga, nampak ratusan umat Tionghoa pun mulai mengungkapkan rasa gembiranya dengan membakar hu (jimat) dan dupa disepanjang arak-arakan.
Ketua Yayasan Tri Dharma Kota Tegal Gunawan Ade Budi (Kwee Hong Koen) mengatakan, jika prosesi gotong toapekong merupakan acara puncak dari penutupan cap go meh.
"Ritual ini dengan melakukan para dewa-dewi yang berada di klenteng sengaja diarak keliling kota untuk memberikan keberkahan," ujar Gunawan Ade Budi, Kamis (5/3/2015). (*)