Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur akan ditutup selama 24 jam menyusul pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Bali. Penyeberangan terakhir dari Banyuwangi ke Bali jatuh pukul 23.00 WIB, Jumat (20/3/2015).
Penutupan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi berlangsung, Sabtu (21/3/2015). Berdasarkan data PT Indonesia Ferry ASDP Cabang Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Ketapang akan ditutup pukul 23.00 WIB pada 20 Maret 2015.
Sedangkan Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup mulai pukul 05.00 WITA, Sabtu (21/3/2015). "Karena Nyepi-nya mulai pukul 06.00 WITA. Jadi penyeberangan terakhir dari Pelabuhan Gilimanuk pukul 05.00 WITA.
"Sedangkan penyeberangan terakhir dari Ketapang pukul 23.00 WIB, Jumat 20 Maret 2015. Setelah itu ditutup," ujar Manajer Operasional PT Indonesia Ferry ASDP Cabang Pelabuhan Ketapang, Saharuddin Kotto kepada SURYA, Kamis (19/3/2015).
Pelabuhan Ketapang akan dibuka kembali Minggu (22/3/2015) pukul 05.30 WIB. Selama pelaksanaan Nyepi, keseluruhan kapan bersandar di Pelabuhan Ketapang. Saat ini ASDP Ketapang mengoperasikan 44 unit kapal.
"Namun untuk penyeberangan hari terakhir besok kami operasikan 32 unit kapal," imbuh Sahar. Pihak ASDP Pelabuhan Ketapang bersiap menyambut kedatangan gelombang penumpang dari Bali. Karena saat perayaan Nyepi, mereka yang tidak merayakan Nyepi dipastikan keluar dari Bali.
Karenanya, puncak gelombang penumpang terjadi, Jumat (20/3/2015). Puncak gelombang penumpang besok diperkirakan berkisar antara 1.000 - 1.500 orang penumpang. Ada kenaikan antara 5 - 7 persen dibandingkan angkutan di hari biasa yang berkisar antara 600 - 700 orang per hari.
"Ada penumpang yang pulang kampung, biasanya yang rumahnya dekat sekitar Banyuwangi, Jember dan sekitarnya. Namun ada juga yang menyeberang ke Banyuwangi untuk transit atau menginap saja. Setelah Nyepi usai, mereka balik lagi," ujarnya.
Biasanya mereka yang hanya menginap semalam di Banyuwangi karena Bali menggelar Nyepi adalah wisatawan asing. Untuk itu, pihak ASDP, juga menyiapkan ruang tunggu di lantai dua di Pelabuhan Ketapang.
Ruang tunggu itu bisa menampung sekitar 500 orang. Mereka yang mau menunggu di ruang tersebut bisa menempati kursi atau menggelar tikar sebagai alas di lantai.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tetap stan by. Kami juga sediakan ruang tunggu, terutama untuk calon penumpang kapal dari jauh yang tidak bisa menyeberang karena sudah ditutup," imbuh Sahar.
Saat penyeberangan libur, juga dimanfaatkan oleh perusahaan kapal. Pengelola biasanya memperbaiki kapal dan membersihkan bagian dalam kapal.