TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Semangat Ahmad Ilham Mahendra (14) patut diacungi jempol, meski separuh wajahnya telah tertutup tumor dia tetap giat belajar menuntut ilmu di sekolah. Tak banyak pasien penderita penyakit yang kronis memiliki mental pantang menyerah.
Semangat Ilham tetap membara, meski sejak usia dua tahun dia mengidap penyakit dalam istilah medis disebut hemangioma itu.
Tapi karena sudah berlangsung lama, bola matanya sebelah kiri juga ikut keluar melorot ke bawah.
Ilham selama ini hanya mengandalkan penglihatan mata sebelah kanan. Namun kondisi mata kanan juga mulai terserang penyakit yang sama.
Saat ini remaja warga Desa Pucung Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung itu duduk di bangku kelas 1 SMP PGRI Boyolangu.
"Setiap hari saya tetap bersekolah. Teman-teman sudah biasa melihat kondisi saya yang seperti ini," ungkap Ilham kepada Surya.
Meski penyakitnya tergolong berat, Ilham pantang menyerah. Dia menerima kondisi apa adanya dengan cobaan penyakit yang sudah lama dideritanya.
Namun dia juga tetap berharap ada keajaiban suatu saat penyakit yang telah diderita sejak umur 2 tahun itu dapat sembuh.
"Mudah-mudahan ada dermawan yang mau membantu membiayai operasi penyakit saya," harapnya.
Ayah Ilham, Karyaji (50) hanyalah penjual pentol. Penghasilan setiap hari juga tidak menentu.
"Meski kami punya kartu BPJS untuk berobat, tapi tidak punya biaya untuk wira-wiri berobat ke Surabaya. Untuk kebutuhan sehari-hari saja sangat pas-pasan," ungkap Katmini, ibunya.
Menurut Katmini, anaknya pernah diperiksakan ke RS Dr Soetomo Surabaya pada 2006 silam. Namun sejak dioperasi sepertinya tidak banyak ada perubahan.
"Waktu itu kami dapat bantuan sekitar Rp 5 jutaan. Namun biaya yang kami keluarkan untuk berobat lebih banyak lagi," ungkapnya.
Malahan Katmini harus utang ke tetangganya untuk biaya transport selama pengobatan anaknya.