TRIBUNNEWS.COM, MUARA TEBO - Aksi perampokan sadis menimpa korban Parmidi di Dusun Muara Makmur, RT 05, Desa Rantau Langlap Kecamatan Tebo Ulu.
Selasa (14/4/2015) malam. Pelaku yang diduga berjumlah enam orang dengan sadis menyekap serta membunuh isteri Parmidi.
Informasi yang dirangkum Tribun, perampokan terjadi pada Selasa (14/4) malam, sekira pukul 20.30 Wib. Sebelum kejadian korban Parmidi pergi ke warung membeli rokok. Saat itu sekitar pukul 19.30 Wib.
Satu jam kemudian Parmidi yang mengendarai sepeda motor tiba kembali di rumahnya.
Tiba di rumah, pria berusia 55 tahun ini langsung membuka pintu pagar. Setelah sepeda motor masuk ke halaman rumah, pintu pagar dikunci kembali.
Aktivitasnya berlanjut dengan memasukkan sepeda motor ke dalam rumah. Saat itu tak ada firasat apapun bakal ada tamu tak diundang datang.
Tiba-tiba berhenti sebuah mobil jenis APV di depan rumah korban. Enam orang pria turun dan mendekati Parmidi. Diantara pelaku langsung menodongkan senjata api kepada PNS yang bertugas sebagai TU SMPN 7 Tebo ini.
"Korban ditodong senjata api dan diancam agar tak melawan. Tiga orang pelaku langsung mengikat tangan dan kaki korban Parmidi menggunakan tali plastik warna merah," ujar Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Ridwan Hutagaol, Rabu (15/4/2015).
Tak cukup hanya mengikat tangan dan kaki. Mata dan mulut korban Parmidi juga ditutup oleh pelaku. Mereka menutupnya menggunakan lakban hitam yang sepertinya sudah mereka siapkan sedari awal.
Usai meringkus Parmidi, para pelaku leluasa masuk ke dalam rumah. Saat beraksi kesadisan pelaku semakin menjadi. Saat menemui isteri Parmidi yakni Samsiah (50), guru SDN 08 Rantau Langkap, para pelaku langsung memukul korban.
Pukulan dengan kayu balok tersebut langsung membuat Samsiah meninggal dunia.
Keenam pelaku lalu bergerak leluasa menguras barang-barang berharga. Diantara barang jarahan adalah delapan suku perhiasan emas, dan uang tunai sekitar Rp 10 juta. Lalu laptop Toshiba 14 inch dan Hp Nokia satu unit.
Usai mengurai isu rumah, mereka lalu kabur menggunakan mohil Suzuki APV warna silver. "Kerugian materi sekitar Rp 40 juta," ujar Ridwan lagi.
Sementara itu jenazah korban sudah dilakukan visum. Setelah itu dikembalikan kepada keluarga korban. Rabu pagi jenazah guru SD ini sudah dimakamkan oleh kerabatnya.
Kepergian Samsiah dengan cara tragis terus diratapi kerabatnya dan warga setempat. Seorang warga mengatakan sama sekali tak ada firasat buruk terkait kejadian ini.
"Apalagi almarhumah orang sangat baik. Aku juga murid beliau waktu SD dulu. Pasti kami sangat kehilangan," ujar warga setempat. (Muhlisin)