TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Sudah puluhan tahun, jalan penghubung Dusun Putuk dengan Dusun Sambiroto di Desa Sukorame Kecamatan Sukorame tak tersentuh pembangunan. Jalan penghubung itu selama ini hanya berupa urukan pedel yang pasti becek dan licin ketika hujan tiba.
Widji (21), warga Dusun Putuk Desa Sukorame Kecamatan Sukorame mengingat sejak dia lahir, jalan di depan rumahnya itu masih berupa urukan pedel.
Pagi itu, dengan menggendong anaknya, dia menyambut kedatangan Bupati Fadeli bersama Dandim 0812 Letkol (Inf) Jemz Andre Ratu Edo bersama Kapolres AKBP Trisno Rahmadi yang membuka Pra TNI Manunggal Membangun Desa Ke-94 di desannya, Senin (20/4/2015).
Jalan di depan rumahnya yang menghubungkan dengan Dusun Sambiroto adalah salah satu infrastruktur yang menjadi sasaran TMMD kali ini.
Jalan itu dibangun dengan konstruksi cor, dan sebagian lagi akan menggunakan material paving stone.
“Sejak saya lahir, jalan ini ya berupa urukan pedel. Kalau hujan ya pasti becek dan susah dilewati kendaraan. Alhamdulillah sekarang sudah dibangun, “ kata Widji.
Selain pembangunan sejumlah infrastruktur jalan, seperti disebutkan Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, TNI juga membantu renovasi 1.036 rumah tidak Layak Huni (RTLH) di Lamongan. Sebanyak 18 unit di antaranya berada di Kecamatan Sukorame.
Untuk sasaran infrastruktur, TMMD di Lamongan akan melakukan kegiatan pembangunan jalan paving dengan volume 834 meter x 2,8 meter.
Kemudian pembangunan tembok penahan tanah dengan volume 16 meter, pembangunan 2 unit gorong-gorong dengan volume 4,5 meter x 1,5 meter dan melakukan urugan jalan dengan volume 140 meter x 2,8 meter.
“Kegiatan TMMD ini tidak hanya untuk membangunan sarana fisik dan non fisik. Namun juga memperkokoh kemanunggalangan TNI dan rakyat serta melestarikan budaya gotong royong, “ papar Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo
Bupati Fadeli menyebut TNI selama ini telah membangun memantapkan ketahanan pangan di Lamongan. Sehingga produksi padi tahun lalu mencapai 1,028 ton gabah kering giling (GKG). Dari produksi sebanyak itu, hanya sekitar 300 ribu ton yang di konsumsi dan sisanya dijual ke luar daerah.
“TMMD ini adalah salah satu bentuk bhakti TNI kepada rakyat. Guna terpeliharanya kemanunggalangan TNI dengan rakyat. Juga sebagai wujud peran TNI dalam mewarnai pembangunan, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, “ kata Fadeli.