Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Sungguh malang bocah usia 12 tahun bernama Akbar ini.
Sudah hampir dua pekan dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit akibat diduga tabrak lari, tak satu orangpun datang atas nama anggota keluarganya.
Adalah Bambang, seorang relawan di Batam yang tampak setia menemani Akbar selama ini.
Bahkan, pria itu tak kuasa menahan tangisnya manakala Akbar memasuki ruang operasi di RS Awal Bros (RSAB), Sabtu (16/5/2015) dini hari.
Bagaimana tidak, sejak mengalami dugaan kecelakaan tabrak lari di Kabil, Akbar yang sebelumnya mengalami koma dan dirawat di RS Camatha Sahidya (RSCS) Mukakuning selama sembilan hari, tidak juga dikunjungi oleh keluarga kandung.
Tidak ada orangtua, paman ataupun bibi yang sesekali menengoknya ke RS tersebut.
Bambang yang merupakan salah satu relawan itu, bisa jadi adalah keluarga terdekat yang dimiliki Akbar saat ini.
Selama dirawat di RSCS, Bambang setia menemani anak yang tidak diketahui keluarganya itu.
Akbar yang dianggap orang terlantar itupun terpaksa mendapatkan perawatan seadanya dengan bantuan biaya dari dinas sosial selama di RSCS.
Berkat bantuan sejumlah relawan, akhirnya Akbar bisa dirujuk ke RSAB untuk mendapatkan penanganan medis.
Bukannya perjalanan yang mulus, Bambang serta Rian, relawan lainnya harus dipingpong kesana-kemari agar Akbar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
"Operasi sudah dilakukan dari jam 04.00 dini hari tadi. Baru selesai jam tujuh pagi. Sekarang dia belum sadar, jadi tidak bisa dijenguk dulu," ujar Bambang.
Selama menunggu operasi berlangsung, hati Bambang pun sempat cemas manakala melihat detak jantung Akbar sempat terhenti waktu di meja operasi.