TRIBUNNEWS.COM. NEGARA - Warga meminta pihak Desa Batu Agung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Bali menyediakan tenaga pengamanan. Hal ini setelah terkuaknya aksi pemerasan terhadap pasangan mesum di obyek wisata pemandian umum Gelar. Selain itu, warga tak ingin citra Gelar sebagai obyek pariwisata tercoreng, warga penyanding keberatan kebunnya digunakan sebagai tempat mesum.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Selasa (19/05/2015), obyek wisata pemandian umum Gelar diduga sering dijadikan ajang mesum pasangan muda-mudi. I Gusti Ngurah Artawan (47) warga Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung mengatakan, dirinya sering melihat sepasang kekasih yang kebanyakan usia sekolah sedang bermesraan di pinggir sungai dan di semak belukar di kebunnya.
Ia mengaku, mengalami kerugian. Pasalnya, kebun seluas lima hektare dijadikan tempat pasangan muda-mudi yang berbuat mesum. Setiap kali terjadi di kebunnya, ia selalu mengeluarkan biaya membuat banten pacaruan dengan harapan kebunnya tidak reged atau ternodai secara niskala.
"Sudah lima kali saya menebus dengan banten pecaruan di sini. Harga bantennya juga lumayan, sekali mecaru bisa habis Rp 500 ribu. Sebulan lalu mecaru," keluhnya.
"Memang tidak pernah ada pengamanan di sini, paling cuma ada tukang parkir dan itu jarang. Seharusnya bisa ditempatkan tenaga pengamanan di sini supaya memantau kegiatan orang-orang yang datang ke sini," katanya. (*)