Laporan Wartawan Tribun Batam, Wahid Wafa
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Seorang akuntan berinisial 'S' di Batam, disinyalir membeli ijazah palsu dari University of Berkley Michigan, Amerika. Namanya masuk daftar salah satu konsumen dari universitas abal-abal tersebut.
S diduga membeli ijazah bergelar Phd. Seperti yang dilansir dari CNN Indonesia, pria yang berprofesi sebagai akuntan pajak di Batam itu termasuk ke dalam daftar 187 orang yang dikatakan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhamad Nasir sebagai alumni dari University of Berkley Michigan America yang berada di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Bahkan 187 orang tersebut disebut-sebut menduduki jabatan strategis di lemabaga-lembaga penting.
Namun saat dijumpai media di kantornya yang terletak di kawasan Batam Kota, S langsung membantah. Bahkan pria keturunan Tionghoa asal Tanjungpinang itu mengaku kaget dan merasa nama baiknya telah dicemarkan.
S mengatakan pernah ditawarkan oleh pihak University of Berkley Michigan America yang berada di Jakarta tersebut. Namun dia sama sekali tidak pernah menuntut ilmu di universitas yang tidak berizin itu.
"Saya kaget, kok nama saya masuk ke daftar itu. Ditawarin pernah, tapi saya cek dan merasa universitasnya tidak benar ya saya tidak mau. Ini bahkan nama baik saya dicemarkan," Ujar S yang dijumpai di kantornya, Jumat (25/5/2015).
Dilanjutkan S, sebelumnya ia memang pernah mengikuti perkuliahan jarak jauh dari sebuah universitas lain asal Amerika pada tahun 1999, yaitu Kennedy-Western University, Chyenne, Wyoming, USA.
Bahkan setelah lulus, diakuinya tidak pernah memakai gelar tersebut karena tidak terakreditasi oleh lembaga pemerintah Amerika.
"Universitas ini legal di Amerika. Tapi tidak diakui oleh lembaga akreditasi pemerintah Amerika. Semuanya juga sesuai kurikulum," kata pria yang memiliki setidaknya lima gelar perguruan tinggi itu sambil menunjukkan bukti perkuliahannya.
Menurut dugaan S, namanya masuk ke daftar pembeli ijazah palsu tersebut karena pernah kuliah di Kennedy-Western University, Chyenne, Wyoming, USA serta pernah ditawari University of Berkley Michigan America.
"Hendaknya langsung dicek oleh pihak terkait," katanya.
Oleh karena itu, S yakin jika University of Berkley Michigan America memang melakukan penipuan dengan menggunakan sistem Diploma Mil.
Pihak universitas yang berada di Jakarta tersebut hanya menyewa alamat, surat menyurat dari Amerika. Dan kemudian mencetak sendiri ijazah palsu.
"Jika lembaga ini langsung yang mengeluarkan berarti menyalahi aturan. Simplenya kita bisa langsung cek ke Dikti," ucapnya.
Menurut dugaan S, namanya masuk ke daftar pembeli ijazah palsu tersebut karena pernah kuliah di Kennedy-Western University, Chyenne, Wyoming, USA serta pernah ditawari University of Berkley Michigan America.
"Saya hanya menjadi korban pencemaran nama baik," kata dia.